Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima BUMN Siap "Go Public"

Kompas.com - 31/01/2012, 16:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, lima BUMN siap untuk menawarkan saham kepada publik atau go public pada 2012. "Dari sembilan yang diajukan, setelah pembahasan maka dapat disimpulkan lima yang akan kita lakukan IPO dan right issue dengan sejumlah catatan," ujarnya seusai rapat koordinasi privatisasi BUMN di Jakarta, Selasa (31/1/2012).

Hatta menjelaskan, kelima BUMN itu adalah PT Industri Telekomunikasi Indonesia, PT Industri Sandang Nusantara, PT Industri Gelas, PT Semen Baturaja, dan PT Bank Tabungan Negara.

Ia mengatakan, PT Industri Telekomunikasi Indonesia akan disetujui menerbitkan saham baru melalui skema akuisisi mitra kerja sama secara strategis atau strategic sales. "Kita harapkan ini akan bersama dengan BUMN strategis kita dan dalam rangka ke depan kita ingin mengembangkan industri telekomunikasi nasional kita," ujarnya.

Hatta menambahkan, PT Industri Sandang Nusantara dan PT Industri Gelas juga disetujui melepas saham melalui skema strategic sales. "Strategic sales diutamakan ke BUMN yang dapat mengelola aset-aset Industri Sandang dengan baik dan Industri Gelas juga dikaitkan dengan salah satu anak perusahaan BUMN yang tepat untuk akuisisinya," ujarnya.

Sementara PT Semen Baturaja akan melakukan penawaran saham perdana atau IPO sebesar maksimum 35 persen dengan tujuan penggunaan dana untuk pengembangan perusahaan. "Penawaran disetujui setelah dilakukan hal-hal terkait rekening dana investasi dan sewa lahan milik PT Kereta Api Indonesia," ujar Hatta.

Kemudian, PT Bank Tabungan Negara juga akan disetujui untuk menawarkan saham melalui skema right issues sekitar 12-14 persen. Hatta mengatakan, pemerintah melakukan penundaan untuk penawaran saham perdana terhadap PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII karena IPO baru akan disetujui setelah proses holding berjalan. "Intinya Perkebunan ini akan dilakukan IPO maksimum 30 persen setelah proses holding berjalan," ujarnya.
    
Pemerintah, lanjut Hatta, juga memutuskan penundaan penawaran saham perdana untuk PT Pegadaian karena saat ini perusahaan tersebut masih memiliki struktur permodalan yang sehat. "Kita punya pertimbangan lain mengingat fungsi Pegadaian ada hal-hal lain yang jadi perhatian pemerintah. Di samping misinya itu tidak sekadar profit semata, tapi ada hal-hal lain yang perlu perhatian kita. Jadi kita tunda sambil cari solusi terbaik," katanya.

Adapun untuk PT Kimia Farma dapat melakukan right issue setelah melakukan swap dengan PT Indo Farma agar nilai saham dari perusahaan tersebut dapat lebih kuat. "Ada saham yang bisa mereka swap atas rekomendasi kita, setelah itu baru right issue. Intinya setuju right issue setelah proses swap," ujarnya.

Hatta mengatakan, saat ini ada dua atau tiga BUMN yang sedang dalam usulan privatisasi. Ia juga mengharapkan makin banyak BUMN yang segera go public untuk meramaikan pasar modal Indonesia di masa mendatang. "Presiden menginginkan harus lebih banyak BUMN go public biar pasar modal bergairah dan kita akan cari lagi beberapa BUMN yang masih memungkinkan untuk melakukan IPO," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

Whats New
Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka 'Tancap Gas', Rupiah Melemah

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka "Tancap Gas", Rupiah Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com