Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGN Ajukan Beberapa Opsi Konversi BBM ke Gas

Kompas.com - 31/01/2012, 19:34 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- PT Perusahaan Gas Negara (Persero mengusulkan agar pelaksanaan pengalihan bahan bakar minyak menuju bahan bakar gas untuk sektor transportasi dilaksanakan secara bertahap. Hal ini untuk menjamin kesiapan infrastruktur bahan bakar gas dalam pelaksanaan program itu.

Demikian disampaikan Direktur Utama PT PGN, Hendi Prio Santoso, Selasa (31/1/2012), dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, di Jakarta.  

Hendi menyatakan, implementasi program konversi BBM ke BBG dapat dilakukan melalui beberapa opsi.

Pertama, program konversi menggunakan BBG yang dilakukan melalui jaringan pipa gas. Kedua, program konversi memakai BBG melalui konsep mother-daughter station. Ketiga, program itu memakai LGV (Vi-Gas) yaitu penggunaan elpiji sebagai bahan bakar.

Dari ketiga opsi itu, pihaknya tidak merekomendasikan opsi ketiga, yaitu pemakaian LGV. Alasannya, produksi elpiji terbatas sehingga diperlukan impor (saat ini 40 persen elpiji masih diimpor).

Harga LGV juga lebih mahal (Rp 7.600 per liter setara premium) dibandingkan BBG. "Opsi ini juga tidak memberikan penghematan subsidi yang optimal sehingga tetap membebani APBN," kata dia.  

Dengan demikian, program konversi BBM ke BBG dapat dilakukan melalui opsi pertama dan kedua secara bertahap. Tahap pertama, revitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang eksisting dan penambahan fasilitas BBG di SPBU yang berlokasi di sekitar jaringan pipa eksisting. Tahap kedua, pembangunan SPBG baru di sekitar jaringan pipa eksisting.

Kedua, pengembangan SPBG baru di luar jangkauan jaringan pipa dengan mengoptimalkan fasilitas produksi bahan bakar gas terkompresi (CNG) yang saat ini sudah ada (mother and daughter station).   Tahap selanjutnya adalah, pengembangan SPBG baru di luar jangkauan jaringan pipa dengan membangun fasilitas baru CNG yang berdekatan dengan ujung pipa gas di daerah terluar jaringan distribusi pipa gas (mother-daughter station).  

Komisi VII DPR RI meminta PT Perusahaan Gas Negara (Persero) untuk segera menyusun rencana kegiatan penyediaan infrastruktur gas bumi dan upaya-upaya sinkronisasi peta jalan dengan pemerintah terkait program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

    SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

    Whats New
    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

    Whats New
    Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

    Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

    Whats New
    Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

    Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

    Whats New
    Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

    Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

    Whats New
    Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

    Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

    Whats New
    Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

    Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

    Whats New
    Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

    Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

    Whats New
    Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

    Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

    Whats New
    Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

    Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

    Whats New
    IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

    IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

    Spend Smart
    Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

    Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

    Whats New
    CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

    CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com