Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbanas: Pemimpin OJK Sebaiknya dari Perbankan

Kompas.com - 07/02/2012, 13:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono menilai dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk kepengurusan lima tahun mendatang sebaiknya dipimpin dan diisi kalangan yang berkompeten luas di bidang perbankan.

"Bukannya mengecilkan sektor lain di luar bank. Namun, kalau kita mau realistis melihat, 80 persen sektor keuangan masih didominasi perbankan," ujar Sigit, Selasa (7/2/2012).

Menurutnya, sosok pemimpin dan anggota dewan komisioner bisa berasal dari bankir bank-bank umum ataupun bankir yang berpengalaman di bank sentral. "Sekurang-kurangnya untuk Ketua dan Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan. Nanti kalau sudah seimbang antara industri perbankan, lembaga keuangan non-bank, dan pasar, tidak apa-apa komposisi perwakilannya bisa sepertiga-sepertiga," tutur Sigit.

Sosok yang sudah lama berkecimpung di perbankan menurut Sigit akan lebih bisa meminimalisir tantangan yang bakal dihadapi OJK di tahun-tahun pertama berdiri. Mulai dari dampak krisis Eropa sampai masa transisi pengalihan pengawasan dari Bapepam-LK dan BI ke OJK.

Selain persoalan yang menyangkut kompetensi, ia menilai calon pimpinan dan anggota dewan komisioner juga harus memiliki jam terbang yang tinggi di lingkup organisasi keuangan. Sosok tersebut juga harus siap dengan sejumlah tantangan yang bakal dihadapi OJK selama tahun-tahun pertama. Ambil contoh pada 2014 diperkirakan dampak lanjutan krisis ekonomi di Eropa bakal mulai terasa. Selain itu Indonesia juga dihadapkan dengan Pemilihan Umum.

"Calon ini harus betul-betul senior, mampu mengelola organisasi besar. Apalagi OJK ini dibangun benar-benar dari nol," jelas Sigit yang mengaku belum ada calon khusus dari Perbanas untuk diajukan dalam pemilihan dewan komisioner OJK.

Keputusan untuk maju menurutnya betul-betul butuh kesiapan yang matang. "Masih ada batas sampai tanggal 14 Februari 2012 pukul 17.00," pungkasnya. (Astri Karina Bangun/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com