Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

29 Persen Pelabuhan Konektivitas ASEAN di Indonesia

Kompas.com - 07/02/2012, 14:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 29,7 persen dari berbagai pelabuhan yang tergabung dalam skema pelabuhan konektivitas untuk kawasan ASEAN terdapat di Indonesia sehingga harus ditingkatkan kesiapan dan daya saing dari berbagai pelabuhan tersebut.

"Dari 47 pelabuhan yang akan dikembangkan untuk konektivitas ASEAN di Asia Tenggara, sebanyak 14 pelabuhan terletak di Indonesia," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, dalam diskusi "Kesiapan Pelabuhan Mewujudkan Konektivitas Logistik Nasional dan ASEAN" di Jakarta, Selasa (7/2/2012).

Menurut Wamenhub, dengan demikian maka salah satu hal yang penting adalah memastikan agar bagaimana kepentingan antara ASEAN dan kepentingan Indonesia itu sendiri juga dapat saling bersinergi.

Ia juga mengemukakan bahwa dengan adanya konektivitas ASEAN juga harus diingat bagaimana agar kepentingan "merah-putih" juga bisa masuk ke dalam kepentingan ASEAN.

Karenanya, Bambang juga menginginkan agar berbagai pelabuhan di Indonesia dapat meningkatkan daya saing dan kesiapan tidak hanya di tingkat lokal atau domestik tetapi juga hingga dalam tahap ekspansi keluar. "Masih banyak PR yang harus dilakukan menyangkut pelabuhan dan kinerja logistik," katanya.

Wamenhub memaparkan, untuk meningkatkan daya saing logistik, diperlukan pendekatan yang fokus dan terarah dengan mengintegrasikan pendekatan pengembangan regional dan berbasis komoditas yang akan diwujudkan dalam 6 koridor ekonomi MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia).

Ia juga menuturkan beberapa proyeksi dan analisis angkutan laut dan pelabuhan di Indonesia pada tahun 2030, antara lain lalu lintas pelabuhan di Kalimantan akan didominasi distribusi batubara dan pelabuhan di Sumatera sebagian besar untuk distribusi CPO (minyak kelapa sawit).
    
Sedangkan untuk Jawa sendiri, ujar dia, diperlukan tambahan lahan hingga sebesar 1,13 hektare yang akan dipergunakan untuk kepentingan ekspansi pelabuhan di pulau tersebut.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II, RJ Lino mengingatkan bahwa untuk Pelabuhan Tanjung Priok sendiri pada pekan lalu untuk pertama kalinya telah menerima kedatangan kapal berkapasitas di atas 4.000 TEUs (’twenty-feet equivalent units’) yang juga menjadi kapal terbesar yang bersandar dalam sejarah kepelabuhanan Indonesia.

Kapal terbesar yang masuk ke pelabuhan di Indonesia itu adalah kapal Northern Loop Service yang dioperasikan Maersk Line dengan kapasitas 4.546 TEUs dengan panjang keseluruhan 291,68 meter dan berat bobot mati 58.241 GT ("gross ton").

Menurut dia, peningkatan layanan kepelabuhan yang selama ini terus dipacu Pelindo II membuktikan bahwa pihaknya serius membenahi pelabuhan di bawah naungan perusahaan dan mampu bersaing di tingkat internasional.

Selain itu, RJ Lino juga mengemukakan bahwa kedatangan kapal milik operator besar seperti Maersk Line secara reguler itu juga akan meningkatkan kepercayaan operator internasional lain untuk menggunakan fasilitas kepelabuhanan di Indonesia dan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta pada khususnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com