Penghematan Pengadaan Migas Rp 1,4 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com — Penghematan barang dan jasa di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) pada tahun 2011 mencapai 155,4 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun. Penghematan itu terutama diperoleh dari hasil optimalisasi aset kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).  

Menurut Deputi Umum, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), Widjonarko, capaian ini melampaui angka yang ditargetkan tahun 2011 sebesar 105 juta dollar AS. "Jauh melebihi tahun 2010 yang penghematannya US$ 96,5 juta," kata dia, dalam situs BP Migas, Rabu (8/2/2012), di Jakarta.  

Widjonarko menjelaskan, penghematan barang dan jasa di sektor hulu migas tahun 2011 mencapai 155,4 juta dollar AS atau setara dengan Rp 1,4 triliun. Dari jumlah itu, sebanyak 115,8 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,04 triliun di antaranya berasal dari kontrak pengadaan dan pemanfaatan fasilitas bersama.   Sisanya, sebanyak 39,6 juta dollar AS atau Rp 360 miliar berasal dari hasil optimalisasi aset kontraktor kontrak kerja sama.

Menurut Widjonarko, dalam pembukaan rapat kerja tahunan Forum Konsultasi Pengadaan Barang dan Jasa di Bandung, jumlah ini masih bisa bertambah seiring rekonsiliasi data yang terus dilakukan BP Migas dan KKKS.  

Pengadaan bersama adalah pengadaan kolektif yang dilakukan kontraktor KKS yang beroperasi di wilayah berdekatan. Sebagai contoh, penghematan kontrak bersama sewa helikopter dan pesawat oleh ConocoPhillips, Premier Oil, dan Star Energy di Natuna, Kepulauan Riau, yang jumlahnya mencapai 10,28 juta dollar AS atau Rp 92,5 miliar.  

Adapun optimalisasi pemanfaatan aset kontraktor adalah pemanfaatan aset milik kontraktor oleh kontraktor lain. Sebagai contoh, pemanfaatan bersama fasilitas penampungan kondensat milik Petrochina Jabung oleh JOB Pertamina-Talisman Jambi Merang di Sumatera Selatan yang penghematannya 8,7 juta dollar AS atau Rp 78 miliar.  

Widjonarko mengapresiasi pencapaian tahun 2011. Dia meminta kontraktor terus mencari berbagai peluang untuk melakukan penghematan melalui strategi rantai pengadaan yang efektif. "Masih banyak komoditas lain yang belum masuk pengadaan bersama," katanya.  

Tahun ini, kata dia, target penghematan 2012 sebesar 130 juta dollar AS. Dengan rincian, pengadaan bersama dan pemanfaatan fasilitas bersama 100 juta dollar AS dan optimalisasi aset 30 juta dollar AS. "Kami optimistis dapat melampaui target tersebut," kata Widjonarko menegaskan.