Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lezat Dagingnya, Mantap Labanya

Kompas.com - 09/02/2012, 15:40 WIB

KOMPAS.com - Daging bakar alias steik (steak) kini termasuk santapan favorit masyarakat. Lihat saja warung-warung steik yang tak pernah sepi diserbu pembeli. Rasa yang enak dan gurih membuat hidangan ini cepat mendapat tempat.

Tak heran, bila bisnis makanan steik semakin marak. Terbukti, rumah makan, kafe atau restoran yang menawarkan steik kini makin menjamur. Meski sudah disesaki banyak pemain, toh pebisnis yang mengusung menu steik terus bertambah.

Salah satu pebisnis steik adalah pasangan suami isteri Ronny Wazier dan Early Riza Marini. Mereka menjalankan usaha Steak Kiloan sejak awal tahun 2011 di Duren Sawit, Jakarta Timur. Sejak akhir tahun lalu, pasangan ini menawarkan kemitraan.

Mereka mencoba mengembangkan usaha steik dengan mengusung slogan "sensasi makan steik nikmat namun hemat". Untuk menghasilkan citarasa steik yang enak disantap, mereka mengandalkan suplai daging standar internasional dari Indoguna Meat Shop. "Sementara bumbunya kami pakai citarasa lokal," kata Early Riza Marini, pemilik Steak Kiloan.

Soal harga, Steak Kiloan membanderol Rp 18.000 untuk steik daging lokal per 100 gram. Sementara steik daging impor Rp 24.000 per 100 gram. "Harga sudah termasuk kentang, sayuran dan teh manis. Dengan harga sebesar itu, kami menyasar segmen menengah bawah," ujar wanita yang akrab disapa Rini tersebut. Sebagai pendatang baru, Rini optimistis mampu bersaing dengan warung steik yang telah lebih dulu bercokol.

Steak Kiloan menawarkan paket investasi sekitar Rp 150 juta kepada calon mitranya. Tawaran kemitraan ini tidak memungut royalti fee. Dengan membayar investasi sebesar itu, mitra akan memperoleh peralatan membuka warung steik serta kerjasama selama lima tahun. "Investasi ini belum termasuk sewa tempat," tuturnya.

Rini menjanjikan, mitra bisa meraih omzet sekitar Rp 2,5 juta-Rp 3 juta per hari. Syaratnya, lokasi berjualan harus strategis. Dengan mengantongi omzet sebesar itu, mitra bakal balik modal selama kurun waktu enam bulan dengan keuntungan minimal 20 persen.  "Kami menyarankan lokasi yang dipilih mitra, hendaknya ada kompetitor steik yang lain guna membuktikan bahwa lokasi itu strategis untuk berjualan steik," ucapnya.

Rini mengklaim, kini sudah ada 18 calon mitra yang tertarik bergabung. Ia menargetkan, sampai akhir tahun ini memiliki 20 cabang kemitraan. "Saat ini kami baru memiliki satu cabang dan akan menambah dua lagi, nah sisanya milik mitra," paparnya.

Erwin Halim, pengamat waralaba dari Proverb Consulting mengatakan, sebagai pemain baru, sebaiknya Steak Kiloan memperbanyak cabang sendiri dulu. Dengan begitu, calon mitra bisa mendapatkan gambaran nyata tentang prospek usaha Steak Kiloan ini. “Perlu dua atau tiga cabang dulu, kalau berhasil silakan dimitrakan," ujarnya.

Dus, ia juga menilai, balik modal yang dijanjikan dalam waktu enam bulan, itu baru asumsi. "Itu belum bisa dibuktikan," ujarnya. (Fahriyadi, Eka Saputra/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com