Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abu Semeru Mulai Ganggu Kebun Kopi dan Teh

Kompas.com - 09/02/2012, 19:21 WIB
Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Dampak abu vulkanik dan cuaca panas di sekitar lereng Gunung Semeru, kini bukan hanya mulai berdampak pada warga masyarakat. Abu vulkanik juga mulai berdampak pada tanaman kopi dan cengkeh milik warga di Desa Argoyuwono, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Dampak mulai terasa terhadap tanaman kopi dan cengkeh itu diakui Kepala Desa Argoyuwono, Saimun. Menurutnya, kalau kondisi abunya memang belum terasa ke warga secara langsung. Tapi kalau ke tanaman jelas mulai berpengaruh. Saat ini, warga juga susah mencari rumput untuk ternak karena sudah terkena abu.

"Di desa kami ini, mayoritas warga bertani. Taninya ke kopi dan cengkeh. Lahan untuk kopi seluas 250 hektare. Untuk cengkeh kurang lebih ada 60 hektare. Kalau lahan tanaman salak ada 25 hektare," beber Saimun, kepada Kompas.com, Kamis (9/2/2012). Belakangan banyak yang menanam salak.

Menurut Saimun, sampai saat ini memang belum ada warganya yang melaporkan tanaman kopi, cengkeh, dan salaknya rusak. "Tapi keluhan warga sudah mulai ada. Rusaknya banyak bunganya yang rusak. Kalau sudah kopi tua, tak terpengaruh abu Semeru," katanya.

Sementara itu, menurut Sugianto (35), seorang petani kopi setempat yang memiliki lahan kopi seluas satu hektare, rusaknya tanaman kopi karena bunganya mulai ada yang rontok. "Itupun kalau jarak lahannya tak jauh dari Gunung Semeru. Mayoritas lahan kopi di sini 8 kilometer dari Semeru," katanya.

Kopi di sana dikenal dengan sebutan Kopi Dampit karena para petani menjualnya ke Kecamatan Dampit. Harga kopi dari petani sekitar Rp 25.000 per kilogram. Tengkulak asal wilayah Dampit yang membeli kopi secara langsung ke petani di Desa Argoyuwono menjual kopi Dampit itu ke luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com