Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelian Pesawat Kepresidenan Berdampak Pada Garuda

Kompas.com - 10/02/2012, 15:54 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Pembelian pesawat Kepresidenan 737-800 Boeing Business Jet 2 seharga 91 juta dollar AS berdampak pada Garuda Indonesia yang selama ini pesawatnya disewa sebagai pesawat Kepresidenan.

"Pengaruhnya ada dong, pesawat yang harusnya kita bisa sewa ya nggak disewa lagi ya pasti berpengaruh," ujar Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), Emirsyah Satar di Jakarta, Jumat (10/2/2012).

Akan tetapi, Emirsyah tidak secara tegas menyebutkan bahwa dengan tidak terpakainya pesawat Garuda yang selama ini disewa akan berpengaruh pada pendapatan maskapai Badan Usaha Milik Negara ini. "Siapa bilang, gini deh, Garuda Indonesia turn over (pendapatan)-nya 3 miliar dollar AS per tahun, pemakaian pesawat Kepresidenan mungkin jutaan dolar, jadi pengaruh nggak?" ucapnya.

Emirsyah pun menegaskan, hal yang pasti adalah penyewaan pesawat Kepresidenan sesuai dengan harga pasar. Tepatnya penyewaan secara bisnis. "Garuda kan siapkan pesawat terserah Sekretariat Negara mau pakai atau tidak. Kami nggak bisa memaksakan, ya kan," tuturnya.

"Tidak ada kontrak. Jadi kalau mau melakukan perjalanan ke sini berapa, kesitu berapa. Sama saja kalau orang dari luar menyewa, cuma totalnya kan banyak jadi diakumulasikan setahun," pungkas Emirsyah.

Seperti diwartakan, pemerintah telah melakukan pembelian pesawat Kepresidenan 737-800 Boeing Business Jet 2 seharga 91 juta dollar AS. Menurut Sekretariat Negara, pembelian lebih efisien ketimbang mencarter pesawat komersil. Penghematan keuangan negara bisa mencapai 388,5 juta dollar AS dalam kurun waktu 35 tahun. Sedangkan, sekarang ini, biaya sewa pesawat kepresidenan per tahun mencapai sekitar 18 juta dollar AS atau sekitar Rp 162 miliar. Dalam lima tahun, biaya sewa pesawat dengan memperhitungkan kenaikan tarif 10 persen per tahun bisa mencapai 89,5 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com