Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mudah Menaikkan Produksi WMO

Kompas.com - 17/02/2012, 22:24 WIB
Agnes Swetta Br. Pandia

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com -- Kenaikan produksi Blok West Madura Offshore (WMO) menggembirakan, karena pelimpahan dari Kodeco pada Pertamina, dalam situasi tidak kondusif.

"Ketika penyerahan blok WMO kepada Pertamina produksi justru dalam kondisi turun, tapi kini Pertamina membuktikan bisa mengoptimalkan," kata Dirut Pertamina, Karen Agustiawan pada acara Business Gathering di Magister Management Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya, Jumat (17/2/2012).

Karen mengatakan, saat ini produksi WMO pada posisi 15.500 bph, yang sebelumnya sekitar 13.000 bph. "Betapa besar tekanan dari luar, tapi Pertamina ternyata bisa mengelola dengan baik Blok WMO," ujarnya.

Setelah mengelola WMO, kini Pertamina sedang berjuang mengambil alih 18 blok migas yang berakhir masa kontraknya dari tangan perusahaan asing sebelum tahun 2017.

Mantan Direktur Hulu Pertamina ini mengemukakan, untuk menaikkan produksi dari Blok WMO bukan persoalan mudah. Alasannya, ketika diserahkan pada Pertamina, Blok WMO sudah turun produksinya secara drastis. "Mereka sengaja membuat turun produksi Blok WMO. Tugas Pertamina kini adalah menaikkan produksi," kata Karen.

Pada 2006 produksi minyak dan gas Pertamina mencapai 134.000 barel per hari dan 1.076 juta kaki kubik gas per hari (MMscfd). Pada akhir 2011, produksi minyak mentah Pertamina naik menjadi 196.820 barel per hari dan gas menjadi 1.555 MMscfd.

"Pertamina harus bisa seperti perusahaan minyak di Jepang, meski di dalam negeri tidak ada ladang migas, tetapi mampu memproduksi 2,5 juta barel per hari. Memang Pertamina terlambat karena saat krisis moneter dilarang mengambil risiko dari sektor hulu," ungkapnya.

Setelah produksi WMO merosot pada kisaran 11.175 pbh pada akhir Januari 2012, Pertamina Hulu Energi (PHE) WMO berhasil meningkatkan kapasitas produksi menjadi 15.542 bph. Tambahan produksi ini tercapai lewat produksi dua sumur baru, yakni PHE KE38A21 dan PHE KE30A6.

Sumur PHE KE38A21 memproduksi minyak 2,400 bph dan gas sebanyak 5 juta kaki kubik. Sedangkan sumur PHE KE30A6 memproduksi 2,500 bph dan gas 0.6 MMscfd.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com