Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Targetkan Tambahan Listrik 5.000 MW

Kompas.com - 18/02/2012, 05:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Laju pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat telah mendongkrak tingkat kebutuhan listrik masyarakat. Makanya, tahun ini pemerintah menargetkan tambahan sekitar 5.000 megawatt mengalir ke sistem jaringan listrik nasional.

Pasokannya akan mengalir lewat PLTU Paiton sekitar 800 megawatt, PLTU Tanjung B unit 4 sekitar 660 megawatt, dan PLTU Cirebon 660 megawatt, sehingga total mencapai 2.120 megawatt.

Selain itu masih ada tambahan lagi aliran listrik dari program 10.000 megawatt sekitar 3.000 megawatt. “Jadi kebutuhannya sudah bisa dipasok dengan pembangkit-pembangkit yang ada,” ujar Jarman Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jumat (17/2/2012).

Menurutnya, pada tahun 2011 ada tambahan pasokan listrik sekitar 3.500 megawatt ke sistem jaringan listrik nasional. Energi setrum itu mengalir dari pembangkit listrik milik swasta 660 megawatt dan program 10.000 megawatt sebesar 2.900 megawatt.

Jarman menambahkan, rata-rata pertumbuhan ekonomi saat ini yang mencapai 6,5 persen turut mendongkrak kebutuhan pasokan listrik nasional. Menurutnya, capaian pertumbuhan ini memicu tambahan pasokan listrik sekitar 9,8 persen per tahun. "Kami menghitung kalau dalam bentuk pembangkit listrik butuh sekitar 4.000 megawatt sampai 5.000 megawatt tambahan kapasitas per tahun,” imbuhnya

Selain pasokan, jumlah rumah tangga yang telah mendapat pasokan aliran listrik turut bertambah. Akhir tahun 2010 sebanyak 67,2 persen atau sekitar 1,96 juta rumah tangga mendapat sambungan listrik baru. Lalu, tahun 2011 naik 5,75 persen menjadi 72,95 persen atau sekitar 3,4 juta rumah tangga mendapat sambungan listrik baru. “Biasanya setiap tahun itu tambahannya sekitar 2 persen atau sekitar 1 juta pelanggan baru,” terang Jarman. (Hans Henricus/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com