Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta: Asumsi Harga Minyak Bisa 105 Dollar AS

Kompas.com - 20/02/2012, 14:16 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, tren harga minyak mentah akan terus naik. Oleh karena itu, secepat mungkin pemerintah akan melakukan pembahasan APBN-Perubahan 2012. Salah satu yang akan dibahas adalah perubahan asumsi harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP). "Ya kita akan melakukan satu excercise (atau) pembahasan untuk kemungkinan mempercepat APBN-Perubahan 2012," ujar Hatta kepada Kompas.com di DPR, Jakarta, Senin (20/2/2012).

Dipercepatnya pembahasan APBN-Perubahan ini salah satunya karena harga minyak mentah dunia yang kini telah menembus angka 105 dollar AS per barrel. Kenaikan ini dipicu oleh ketegangan Iran dengan negara-negara Barat karena proyek nuklirnya. Iran telah menyatakan untuk menghentikan ekspor minyak ke Inggris dan Perancis. "Ya saya kira trennya itu akan terus meningkat. Padahal, asumsi (ICP) kita 90 dollar AS per barrel. Jadi, kita harus lakukan satu perubahan karena itu (harga sekarang) sudah lebih dari 10 persen," tambah Hatta.

Perubahan asumsi ICP pada APBN-Perubahan bahkan bisa lebih dari 100 dollar AS per barrelnya. Namun, berapa kepastian angkanya, kata dia, masih akan dibahas dengan DPR. "Bisa saja (100 dollar AS per barrel). Mungkin 105 dollar AS malah. Nanti dibicarakan dengan DPR," pungkas Hatta.

Sebelumnya, baik pengamat maupun DPR telah mengemukakan bahwa asumsi ICP harus segera diubah seiring dengan kenaikan harga minyak mentah. Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan, pemerintah hendaknya segera mengubah asumsi ICP dalam APBN 2012 yang dipatok 90 dollar AS per barrel. "Saya pikir pemerintah harus cepat mengubah asumsi. Asumsi makro semua meleset. Tidak ada yang sesuai realita," ujar Fabby.

Anggota Komisi VII DPR RI, Satya Widya Yudha, pun mengatakan, DPR tinggal menunggu pemerintah untuk membahas APBN-Perubahan 2012. "Asumsi ICP bisa saja dibuat 100 dollar AS. Kita kan akan lihat seperti apa trennya dalam satu tahun," tambah Satya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com