Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peritel Besar Bisa Dikte Pemasok Kecil

Kompas.com - 21/02/2012, 13:51 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjamurnya peritel-peritel modern bisa berdampak buruk terhadap pemasok-pemasok kecil di Tanah Air. Lantaran para pemasok lokal kecil bisa kalah saing dengan pemasok produk impor dalam menempatkan produk di suatu gerai peritel modern.

Pengamat ekonomi Faisal Basri menyebutkan, keberadaan sejumlah peritel modern seperti Alfamart, Indomart, Seven Eleven, hingga Carrefour, sudah menjamur. Namun, setiap peritel-peritel itu hanya dimiliki oleh satu pemilik. "Apa yang akan terjadi? Mereka akan punya kekuatan yang luar biasa besar untuk mendikte pemasok," sebut Faisal di dialog "Kedaulatan Ekonomi Nasional", di Jakarta, Selasa ( 21/2/2012 ).

Ia menerangkan, untuk masuk ke suatu gerai peritel, akan ada tawar menawar antara pemasok dengan pemiliki ritel.Tawar menawar ini bisa jadi memberatkan bagi pemasok kecil. "Nanti barang-barang yang masuk gerai-gerai modern itu impor semua. Dan kita jadi konsumen," terang Faisal.

"Itulah yang dimaksud dengan tatkala tidak ada lagi tawar menawar di pasar maka peradaban akan hancur," pungkas Faisal.

Terkait hal ini, Kementerian Perdagangan sedang merevisi aturan waralaba. Beberapa hal yang direvisi adalah penerbitan surat pendaftaran waralaba yang sebelumnya diserahkan kepada pemerintah daerah akan dipusatkan ke Kementerian Perdagangan. Khusus waralaba asing, ada kewajiban menggandeng mitra lokal. "Jangan sampai banyak gerai, tapi pemiliknya hanya satu orang. Itu namanya monopoli dan dilarang KPPU. Proteksi seperti itu juga dilakukan negara lain," sebut Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Gunaryo, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com