Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apindo: Pengetatan Impor Hortikultura Harus Koordinasi

Kompas.com - 21/02/2012, 14:14 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi, mendukung kebijakan pemerintah dalam mengatur pelabuhan tertentu untuk masuknya produk impor hortikultura. Hanya saja, menurut dia, pemerintah perlu memperjelas mana saja pelabuhan yang digunakan. Untuk menentukan itu, perlu koordinasi antar pihak termasuk pemerintah daerah.

"Saya pikir untuk pengusaha sendiri seperti yang Anda tahu, peraturan baru itu kan tujuannnya memang untuk membantu petani-petani dalam negeri kita, untuk produk buah-buahan, sayur-sayuran dan lain-lain. Saya pikir itu pengusaha-pengusaha itu harus melihat pemerintah, itu keuntungannya apa," ujar Sofjan, di Jakarta, Selasa (21/2/2012).

Menurut dia, peraturan itu benar adanya untuk mengantisipasi produk impor hortikultura dan melindungi petani lokal. Pendapatan petani pun bisa meningkat dengan aturan itu. "Jadi saya pikir peraturan itu bener, cuman sekarang ini bagaimana supaya ini (peraturan) diperlancar, tempatnya jelas, dan tidak dipersulit," tambah dia.

Kekurangannya, pemerintah daerah dan pusat belum berkoordinasi masalah pelabuhan yang dipakai. Pemerintah telah menunjuk Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya, Jawa Timur), Belawan (Medan, Sumatera Utara), Pelabuhan Makassar (Sulawesi Selatan), dan Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang, Banten). Namun, pemerintah daerah Surabaya menolak penetapan tersebut karena bisa merugikan petani di tempatnya. "Negara-negara lain juga protes kan. Tapi yang penting kepentingan nasional kita harus kita harus dahulukan. Cuman kita ini belum berkoordinasi, tiba-tiba pemerintah bilang Surabaya dan gubernurnya tidak setuju. Ya mau mencari pelabuhan mana lagi, kan pusing kita," pungkasnya.

Sebelumnya diwartakan, Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, menyebutkan, upaya pemerintah memperketat masuknya produk impor hortikultura dengan hanya bisa melalui tiga pelabuhan dan satu bandara adalah untuk melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat Indonesia. Bahkan, demi itu, menurut dia, Indonesia harus belajar banyak dari proses karantina yang dilakukan negara lain. "Penyikapan ini jangan semata untuk beberapa bulan saja tapi ke depan harus jelas. Dan akhirnya kita mau menjaga kesehatan dan keselamatan kawan-kawan di manapun di Indonesia. Dan, kita harus belajar banyak dari proses karantina yang dilakukan oleh negara-negara lain yang bagus," sebut Gita, di Jakarta, Selasa (14/2/2012).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com