Merek Global Sulit Sasar Kelas Menengah Bawah

JAKARTA, KOMPAS.com - Chief Business Officer MarkPlus Inc, Taufik, mengatakan, merek telepon seluler global sepertinya sulit untuk menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah. Alasan utamanya adalah karena harga.

"Kalau merek global sulit untuk turun karena harga," ujar Taufik kepada Kompas.com, di Jakarta, Kamis ( 23/2/2012 ).

Ia menerangkan, faktor harga adalah hal yang utama. Merek global, misalnya seperti Nokia, sulit masuk untuk menciptakan telepon seluler yang harganya bisa sangat miring.

Oleh karena itulah, merek global tetap fokus ke pasar premium smartphone. Sekalipun demikian tetap ada satu dua produk yang memang dibedakan untuk kelas menengah bawah.

Sementara, untuk pasar konsumen kelas menengah bawah digarap cukup serius oleh produsen gadget lokal. "Ya merek sih lokal tapi assembling-nya di Cina," tambah dia.

Misalnya saja, telepon seluler merek Nexian muncul dengan produk smartphone khusus untuk kalangan menengah bawah. Dan, langkah ini berhasil. Catatan MarkPlus, Nexian berhasil diasosiasikan kuat sebagai pionir affordable smartphone di masyarakat.

Harga yang murah dan diferensiasi yang unik dilakukan oleh produsen gadget lokal demi menggarap pasar. Sebut saja Esia keluaran PT Bakrie Telecom Tbk yang berhasil mengandalkan produk-produk yang selalu inovatif. Esia kini dikenal sebagai "rajanya program bundling," maksudnya merek ini tidak hanya bekerja sama dengan operator seluler tetapi juga produsen ponsel besar.