Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota Impor Gula Mentah Terlalu Banyak

Kompas.com - 27/02/2012, 15:01 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia menilai, kuota impor gula mentah 240.000 ton terlalu banyak. Asumsi pemerintah dalam menghitung kebutuhan gula konsumsi tidak mempertimbangkan pasokan dari gula selundupan. APTRI merekomendasikan kuota impor gula mentah 80.000 ton saja.

Wakil Sekjen Dewan Pimpinan Nasional APTRI M Nur Khabsin, Senin (27/2/2012), mengatakan, stok gula kosumsi untuk kawasan Indonesia bagian Barat dan Tengah masih cukup hingga musim giling tiba. Yang mengalami kekurangan hanya kawasan Timur saja.

"Jadi kuota impor 240.000 ton terlalu tinggi. Kebutuhan impor seharusnya hanya di kisaran 80.000 ton," katanya.

Dia mengatakan, pemerintah menutup mata terhadap fakta gula selundupan dan gula rafinasi yang merembes ke pasar. Menurut dia, penyeludupan gula di kawasan perbatasan cukup banyak. Fakta tersebut seharusnya dijadikan pertimbangan dalam menghitung pasokan gula di dalam negeri. Selain gula selundupan masih ada rembesan gula rafinasi.

Hasil audit yang dilakukan Sucofindo tahun 2011 menunjukkan, 17,9 persen gula rafinasi terbukti merembes di pasar konsumsi. Dari 8.619 pengecer yang disurvei, 1.541 pengecer terbukti menjual gula rafinasi dari delapan produsen.

Tahun 2011 pemerintah memberikan kuota impor gula mentah  2,4 juta ton kepada delapan produsen. Dari kuota tersebut dihasilkan 2,2 juta ton gula rafinasi. Dengan data itu, rembesan gula rafinasi ke pasar konsumsi sekitar 400.000 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com