Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BSB Jadi Sub Agen Penjualan Sukuk

Kompas.com - 27/02/2012, 16:54 WIB
Anastasia Joice

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Bukopin dan Andalan Artha Advisindo Sekuritas (AAA Sekuritas), mendatangani kerja sama tentang sub agen penjualan Sub Agen Penjualan Sukuk Negara Ritel Republik Indonesia Seri SR-004.

Penandatangan perjanjian kerja sama ini dilakukan oleh Direktur Utama Bank Syariah Bukopin, Riyanto, dengan Direktur Utama PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas, Andri Rukminto, di Jakarta, Senin (27/2?2011). Demikian siaran pers BSB.

"Kerja sama BSB & AAA Sekuritas ini dalam rangka melakukan penjualan Sukuk Negara Ritel tahun 2012, sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku dan Memorandum Informasi Sukuk Negara Ritel, yang dikeluarkan oleh pemerintah. Kami berminat menjadi sub agen penjual sukuk ritel karena instrumen sukuk menjadi alternatif pengelolaan dana investasi membuat pasar sukuk masih terbuka lebar," tutur Riyanto.

Dengan kerja sama ini, Riyanto mengatakan, Bank Syariah Bukopin ikut berperan aktif dalam menyukseskan penjualan sukuk ini, dan khusus bagi Bank Syariah Bukopin sendiri diharapkan bias memberikan peningkatan fee based income ke perseroan.

Pemerintah rencananya menerbitkan instrumen sukuk ritel Seri SR-004 pada tahun 2012, yang akan ditawarkan kepada masyarakat pada tanggal 5-16 Maret 2012. Sukuk ritel ini akan memiliki jangka waktu 3,5 tahun.

Sukuk ritel ini dapat dibeli oleh masyarakat individu dengan nominal minimal Rp 5 juta. Jenis akad sukuk adalah Ijaroh, sehingga memberikan pendapatan yang pasti bagi investor.

Sejalan dengan semakin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap BSB, hingga akhir bulan Desember 2011 (unaudited) Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat sebesar 41,3 persen menjadi Rp 2,292 triliun dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp1,622 triliun.

Peningkatan ini diiringi juga kenaikan total aset sebesar 24,47 persen menjadi Rp 2,731 triliun dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,194 triliun. Sementara laba bersih hingga akhir tahun 2011 meningkat 47,59 persen menjadi Rp 15,105 miliar dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.

Rasio kecukupan Modal (CAR) meningkat menjadi 14,92 persen dan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) turun menjadi 1,74 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com