Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas G-20 Nilai IMF Belum Perlu Bantu Eropa

Kompas.com - 27/02/2012, 18:49 WIB
FX. Laksana Agung S

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia dan sebagian besar negara-negara G-20 berpendapat bahwa bantuan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mengatasi krisis utang di Eropa belum mendesak.

Alasannya, Eropa masih memiliki kemampuan untuk menyediakan dana penyelesaian krisis kawasan termasuk perlunya kawasan itu melakukan reformasi struktural yang agresif.

Demikian salah satu hasil pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral (FMCBG Meeting) dari 20 negara utama dunia sebagaimana disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Yudi Pramadi melalui siaran pers, Senin (27/2/2012).

Dalam pertemuan yang digelar 25-26 Februari 2012 di Mexico City, Meksiko, itu, kata Yudi, Indonesia dan negara-negara G-20 sepakat bahwa sumber keuangan IMF perlu ditingkatkan sebagai bagian dari dana penyelamatan keuangan global untuk mengantisipasi dan menangani krisis yang dialami para anggota IMF.

Pertemuan ini merupakan pertemuan pertama dari serangkaian pertemuan sejenis yang direncanakan pada 2012 di bawah kepemimpinan Pemerintah Meksiko. Agenda pertemuan dirancang untuk menindaklanjuti arahan para kepala negara G-20 yang bertemu di Cannes, Perancis, 3-4  November 2011.

Arahnya untuk meminta menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara G-20melakukan berbagai kebijakan terkoordinasi untuk merealisasikan pertumbuhan ekonomi yang kuat, berimbang, dan berdaya tahan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com