Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Janji Serap Garam

Kompas.com - 28/02/2012, 19:09 WIB
Brigita Maria Lukita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah berkomitmen untuk mengutamakan penyerapan stok garam rakyat yang tersedia, sebelum melakukan impor garam.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, mengemukakan itu, di Jakarta, Selasa (28/2/2012).

Penyerapan itu akan melibatkan pengusaha yang tergabung dalam asosiasi importir garam.  Pihaknya juga akan melakukan pendataan ulang dan verifikasi stok data garam rakyat yang melibatkan empat kementerian, yaitu Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan, serta dengan melibatkan Badan Pusat Statistik (BPS).

Tim terpadu tersebut akan mulai bekerja pada tanggal 1 Maret 2012 selama 2 (dua) minggu, dengan melakukan survei di sentra produksi garam. Survei tersebut dilakukan untuk menghimpun data garam rakyat, baik jumlah maupun kualitasnya, lokasi produsen garam, harga garam di tingkat petambak maupun pengumpul.

Pemerintah akan menetapkan perusahaan importir garam untuk menyerap terlebih dahulu stok garam rakyat. Apabila kebutuhan garam konsumsi nasional masih belum terpenuhi, maka impor garam akan dilakukan guna menutup kekurangan garam nasional sampai masa panen raya garam tiba yang diperkirakan tahun ini dimulai pada bulan Agustus.

Guna mewujudkan swasembada garam konsumsi, pemerintah akan melanjutkan berbagai program, antara lain Program Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGAR), pengembangan teknologi Bio Membran, peningkatan peran penyuluh garam serta koordinasi lintas kementerian yang pada akhirnya dapat melindungi petambak garam, sekaligus mewujudkan kesejahteraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com