Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PARIWISATA

HIPMI Ikut Garap Desa Wisata

Kompas.com - 29/02/2012, 15:08 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) akan bersinergi untuk kembangkan desa wisata. Hal ini disampaikan Menparekraf Mari Elka Pangestu, seusai menerima kunjungan HIPMI yang diketuai oleh Raja Sapta Oktohari, di kantor Ke menparekraf, Rabu (29/2/2012).

Desa wisata adalah sebuah kawasan pedesaan yang memiliki beberapa karakteristik khusus untuk menjadi daerah tujuan wisata. Di kawasan ini, penduduknya masih memiliki tradisi dan budaya yang relatif masih asli. Selain itu, beberapa faktor pendukung seperti makanan khas, sistem pertanian, dan sistem sosial turut mewarnai sebuah kawasan desa wisata.

Alam dan lingkungan yang masih asli dan terjaga merupakan salah satu faktor terpenting dari sebuah kawasan tujuan wisata. Kawasan desa wisata juga harus memiliki berbagai fasilitas untuk menunjangnya sebagai kawasan tujuan wisata.

Berbagai fasilitas ini akan memudahkan para pengunjung desa wisata melakukan kegiatan wisata.

Fasilitas-fasilitas yang sebaiknya dimiliki oleh kawasan desa wisata antara lain sarana transportasi, telekomunikasi, kesehatan, dan juga akomodasi. Khusus untuk sarana akomodasi, desa wisata menyediakan sarana penginapan berupa pondok-pondok wisata (home stay), sehingga para pengunjung pun turut merasakan suasana pedesaan yang masih asli.

Mari mengatakan, untuk mengembangkan desa wisata yang merupakan program pemerintah, pihaknya membutuhkan sinergi dengan pihak-pihak yang mumpuni di bidangnya. Menurut Mari, HIPMI yang beranggotakan pengusaha-pengusaha muda merupakan organisasi yang tepat untuk bisa bekerjasama dengan Kemenparekraf dalam mengembangkan desa wisata.

Kemenparekraf dan HIMPI bisa saling bersinergi, karena Kemeparekraf membutuhkan mitra yang berkualitas, baik dalam mengembangkan desa wisata dan HIPMI merupakan salah satunya," kata Mari.

Pengembangan desa wisata juga perlu menghidupkan sektor ekonomi kreatif sebagai pendukung daya tarik daerah setempat. Untuk itu, keterlibatan HIPMI ini diharapkan bisa membawa pengaruh baik dalam pengembangan desa wisata.

Dalam mengembangkan ekonomi kreatif, tidak hanya kreatifitas yang diperlukan tapi juga promosi dan pemasaran terhadap benda hasil kreatifitas tersebut kepada masyarakat luas. "Di sini, HIPMI berperan sebagai pembina masyarakat untuk mempromosikan dan memasarkan produknya," ungkap Mari.

Ketua HIPMI menjelaskan bahwa saat ini banyak pengusaha muda yang sudah menekuni bisnis pariwisata khususnya desa wisata. Saat ini, kawasan yang memiliki kawasan desa wisata adalah Jawa Tengah, yakni d esa wisata Candirejo, Dieng, Duwet, Karangbanjar, Karimunjawa, Ketenger, dan Selo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com