Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Asing Masuk, IHSG Melonjak 2 Persen

Kompas.com - 29/02/2012, 17:05 WIB
Anastasia Joice

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para investor asing memborong saham di Bursa Efek Indonesia. Pada akhir perdagangan Rabu (29/2/2011) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 81 poin.

Dana asing masuk ke pasar modal dengan nilai Rp 1,71 triliun. IHSG naik 2,09 persen menjadi 3.985,2, sementara indeks LQ 45 melompat 18,456 poin atau 2,73 persen menjadi 692,771. Indeks Kompas100 menguat 21,5 poin menjadi 897,49.

Total nilai transaksi sebesar Rp 6 triliun. Indeks pada sektor konsumer melompat paling tinggi, dengan penguatan lebih dari dua persen, dibuntuti oleh sektor finansial dan industri dasar. Saham-saham unggulan yang sudah murah kembali diburu.

Indeks Komposit Shanghai melemah 23,37 poin (0,95 persen) ke level 2.428,49. Indeks Hang Seng naik 111,35 poin (0,52 persen) ke level 21.680,08. Indeks Nikkei 225 naik tipis 0,72 poin (0,01 persen) ke level 9.723,24. Indeks Straits Times menguat 20,65 poin (0,70 persen) ke level 2.990,38.

Pasar saham Asia sebagian besar ditutup menguat. Indeks Hangseng naik 111,35 poin atau 0,52 persen menjadi 21.680,08, indeks Nikkei menguat tipis 0,72 poin atau 0,01 persen menjadi 9,723,21.

Rencana Bank Sentral Eropa mengucurkan kembali kredit murah yang dapat diakses dengan mudah oleh perbankan, membuat para investor percaya diri dan kembali membeli saham.

Rabu ini, ECB kembali akan mengucurkan operasi pemberian kredit, yang dimaksudkan untuk menghindari kekeringan kredit di zona euro. ECB akan memberikan pinjaman dana tunai kepada perbankan, dengan tingkat suku bunga sebesar satu persen untuk tiga tahun.

Desember 2011 lalu, ketika ECB melaksanakan operasi serupa, ada 523 bank yang memanfaatkan dana murah ini. ECB mengeluarkan dana hingga 489,2 miliar euro. Menurut Gubernur ECB Mario Draghi jumlah yang akan dikucurkan kali ini kira-kira sama dengan kucuran Desember lalu.

Chris Gore, analis pada GO Markets di Melbourne, memperingatkan bahwa pembiayaan tersebut memiliki dua sisi yang tajam. "Tingginya minat terhadap pinjaman ECB itu menunjukkan betapa perbankan sangat tergantung pada ECB," ujarnya. (AFP/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com