Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sofjan Wanandi: Mafia Berkeley Itu Hanya Konotasi

Kompas.com - 09/03/2012, 16:43 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengusaha Sofjan Wanandi menilai sebutan Mafia Berkeley yang diberikan kepada Guru Besar FE Universitas Indonesia Prof Widjojo Nitisastro hanya merupakan konotasi. Tidak ada makna negatif dari sebutan tersebut.

"Sebenarnya itu karena kekuasaan dan kebersamaan mereka. Kebetulan keluar dari universitas yang sama, terutama inti dari tim ekonominya. Maka itu dibilang Mafia Berkeley Mafia," sebut Sofjan seusai melayat di Gedung Bappenas, Jakarta, Jumat (9/3/2012).

Mafia Berkeley ditujukan kepada tim ekonomi yang bekerja di era pemerintahan Presiden Soeharto. Waktu itu sekelompok menteri bidang ekonomi dan keuangan merencanakan cetak biru perekonomian nasional. Menurut Sofjan, sebutan itu tidak ada maksud apa-apa di baliknya. Konsep Mafia Berkeley itu cuma karena kebetulan saja karena satu almamater, yakni lulusan Universitas California, Berkeley, AS.

"Kalau Pak Habibie kan dibilang Jerman. Itu kan menggampangkan saja. Tapi enggak dalam arti suatu efek negatifnya. Itu cuma konotasi-konotasi yang dibikin untuk Pak Widjojo," pungkas Sofjan.

Seperti diwartakan, Prof Widjojo Nitisastro meninggal dunia pada Jumat, 9 Maret 2012 pukul 02.20 WIB. Jenazah almarhum disemayamkan di Gedung Bappenas siang tadi. Jenazah kemudian dimakamkan di TMP Kalibata pada pukul 15.30 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

    Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

    Whats New
    Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

    Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

    Spend Smart
    Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

    Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

    Earn Smart
    Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

    Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

    Earn Smart
    BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

    BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

    Whats New
    Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

    Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

    Whats New
    CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

    CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

    Whats New
    Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

    Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

    Earn Smart
    HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

    HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

    Whats New
    Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

    Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

    Whats New
    KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

    KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

    Rilis
    Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    Whats New
    Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

    Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

    Whats New
    Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

    Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

    Whats New
    Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

    Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com