Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Masih Melemah

Kompas.com - 13/03/2012, 10:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mata uang rupiah terhadap dollar AS pada Selasa (13/3/2012) pagi kembali melanjutkan pelemahan akibat dipicu defisit perdagangan China sehingga memengaruhi perkembangan harga komoditas dunia.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak melemah 30 poin menjadi Rp 9.160 dibandingkan dengan sebelumnya di posisi Rp 9.130 per dollar AS. "Defisit perdagangan China yang terbesar dalam 22 tahun terakhir telah memengaruhi perkembangan harga komoditas yang dalam tiga hari terakhir terus melemah terutama untuk tembaga dan energi," kata pengamat pasar uang Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, di Jakarta, Selasa.

Ia mengemukakan, beberapa waktu lalu, Perdana Menteri Cina Wen Jiabao menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonominya menjadi 7,5 persen untuk tahun 2012, di bawah proyeksi Bank Dunia (8,4 persen) dan Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar 8,2 persen.

Ia mengatakan, revisi turun diikuti dengan defisit perdagangan China sebesar 31,5 miliar dollar AS menjadikan alasan pelemahan yuan yang ditetapkan turun 0,33 persen sehingga menjadi 6,3266 per dollar AS untuk kurs harian. "Pelemahan yuan ini berdampak pada pelemahan mata uang Asia lainnya termasuk rupiah," ujar dia.

Analis pasar uang Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, menambahkan, dari global tanda kecemasan muncul di pasar obligasi Spanyol dan Italia, di mana yield obligasi kedua negara itu kembali naik. "Buruknya fundamental pada negara-negara Eropa dengan posisi fiskal lemah kembali memicu kecemasan, yang masih akan membuat euro dan mayoritas mata uang dunia lainnya terkena aksi jual," kata dia.

Ia menambahkan, berkurangnya prospek quantitative easing (QE) jelas berdampak positif untuk dollar AS.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com