Indonesia Diperhitungkan Logistik Internasional

HONG KONG, KOMPAS.com - Indonesia, negara yang kaya yang kini memiliki gross domestic product atau GDP riil cukup tinggi, diperhitungkan dalam percaturan perkembangan industri logistik internasional. Namun, Indonesia masih perlu becermin dari kehebatan China yang terus berbenah diri.

Executive Vice President Hubbing and Freight Solutions Li&Fung, Tommy Lui, dalam Terminal Operators Conference (TOC) bertajuk Asia: The Road Ahead di Hongkong, Selasa (13/3/2012), mengatakan, impor dunia cenderung meningkat. Negara-negara yang terlihat terus memperlihatkan kecenderungan impor dalam daya Li&Fung adalah India, China, Vietnam, Turki dan Thailand.

"Bahkan, mereka menyebutkan dengan slogan buy everywhere, sale everywhere," ujar Tommy, seperti dilaporkan wartawan Kompas Stefanus Osa dari Hong Kong.

Namun demikian, Tommy lebih menekankan kolaborasi komprehensif yang dilakukan China. Dalam lima tahun, China melakukan transformasi dengan men-upgrade struktur industri, mempertajam kekuatan ubanisasi, dan memodernisasi sistem distribusi.

Alhasil, China mampu merestrukturisasi industrinya di tengah pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat. Kekuatan perdagangan domestik menjadi kekuatan.

Tommy pun menyebutkan, peranan pemerintah China sangat besar, termasuk dalam mempromosikan produk domestiknya. Selain itu, daya dukung pemasaran, branding dan promosi produk domestik.