Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Penerimaan Migas Dinaikkan

Kompas.com - 13/03/2012, 14:30 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS - Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi, R Priyono, mengatakan pemerintah mengusulkan revisi produksi minyak mentah siap jual (lifting) menjadi 930 ribu barrel per hari. Akan tetapi, untuk target penerimaan minyak dan gas, pemerintah justru menaikkan angkanya. "Memang kalau 950 barrel per hari akan sulit sekali, nyusulnya susah," sebut Priyono dalam paparan di Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa (13/3/2012).

Karena, realisasi lifting minyak bumi ternyata hanya 895 ribu barrel per hari pada Maret 2012. Jauh dari asumsi pemerintah yang tertera di APBN 2012 yakni 950 ribu barrel per hari. Sementara target lifting minyak diturunkan, lifting gas bumi justru tetap di angka 7.915 bbtud. Dengan kondisi yang demikian, pemerintah justru merevisi target penerimaan negara dari minyak dan gas bumi.

Pada APBN 2012, penerimaan negara diasumsikan bisa mencapai 30,08 miliar dollar AS. Seiring dengan adanya kenaikan harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP), penerimaan pun direvisi menjadi 32,14 miliar dollar AS. "Sampai dengan Maret 2012, penerimaan dari sektor migas sudah melampaui target. Ini semata-mata karena harga (minyak yang tinggi)," ujar Priyono.

Untuk diketahui saja, harga minyak dunia juga ICP belakangan memang melaju tinggi. Ini lantaran, salah satunya, terjadi ketegangan antara negara-negara Barat, seperti Uni Eropa dan Amerika Serikat karena proyek nuklir Iran. Negara pengekspor minyak terbesar kedua di antara negara-negara OPEC itu diduga punya proyek senjata nuklir. Alhasil, AS pun telah menetapkan sanksi kepada Iran. Menyusul UE yang berencana melakukan embargo atas minyak Iran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com