Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kedelai Naik Tinggi

Kompas.com - 14/03/2012, 14:42 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT (Chicago Board of Trade), harga kedelai berjangka mengalami kenaikan dan mencapai posisi paling tinggi sepanjang 2012 .

Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret mengalami peningkatan sebesar 18,25 sen dan ditutup pada posisi 13,4875 dolar AS per bushel. Sementara itu harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Mei mengalami kenaikan sebesar 14,25 sen dan ditutup pada posisi 13,4875 dolar per bushel.

Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Syahrul R Sempurnajaya, Rabu (14/3/2012) mengatakan, sentimen positif mengenai kondisi ekonomi AS telah mendorong kena ikan harga komoditas utama di Amerika Serikat tersebut.

Kondisi pasar tenaga kerja di AS sedang berada dalam kondisi yang baik. Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi secara umum di AS sedang berada dalam situasi yang baik.

Harga kacang kedelai berjangka mengalami kenaikan hingga ke level tertinggi dalam lima bulan di Chicago setelah Brazil sebagai pengirim terbesar biji minyak memotong proyeksi produksi tahun ini.

Para petani Brazil akan memanen 68,7 juta metric ton kedelai pada tahun panen hingga Agustus, kurang dari perkiraan Februari sebesar 69,2 juta ton, setelah adanya cuaca kering yang mengakibatkan keringnya tanaman di wilayah Selatan.

Brazil merupakan penanam kedua terbesar di dunia untuk tanaman kedelai setelah Amerika Serikat dan eksportir terbesar. USDA dijadwalkan akan memperbaharui perkiraan produksinya minggu ini, dan berdasarkan pra estimasi out put Brazil diperkirakan menjadi 69,5 juta ton dari sebelumnya di bulan lalu sebesar 72 juta ton. 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com