Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASEAN Harus Benahi Sistem Logistik

Kompas.com - 14/03/2012, 16:30 WIB
Stefanus Osa Triyatna

Penulis

HONGKONG, KOMPAS.com — Negara-negara ASEAN yang kini menjadi tumpuan pergerakan ekspor dan impor mau tidak mau harus berbenah. Untuk menangkap peluang, pembenahan sistem logistik di pelabuhan sudah sangat mendesak.

Gopal R, Wakil Presiden Transportation and Logistics Asia Pasific and Country Head Malaysia Frost and Sullivan, dalam Konferensi Operator Terminal Internasional (TOC) di Hongkong, Rabu (14/3/2012), menyampaikan sejumlah catatan bagi negara-negara ASEAN. Tentu, catatan tersebut didasarkan pula pada berbagai riset menyangkut pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan kegiatan logistik di sejumlah pelabuhan, termasuk kebijakan pemerintahannya.

Gopal memberikan sejumlah catatan khusus dalam pengembangan pelabuhan di negara-negara ASEAN.

Untuk Indonesia, seperti dilaporkan wartawan Kompas Stefanus Osa Triyatna dari Hongkong, hal yang perlu dilakukan adalah memperbaiki infrastruktur pelabuhan, investasi kualitas jaringan jalan dengan pelabuhan, serta kebijakan yang transparan dan ketegasan dalam proses perpajakan untuk menarik perdagangan luar negeri.

Sementara, untuk Singapura, hal yang perlu menjadi prioritas untuk pengembangan pelabuhan adalah melanjutkan upaya-upaya untuk mendorong keberlanjutan pelabuhan dan meningkatkan kapasitas pelabuhan menuju ekspansi fasilitas.

Malaysia diminta memprioritaskan perbaikan infrastruktur dan inovasi dalam proses bea cukai untuk memfasilitasi perdagangan dan lebih menarik operator-operator utama.

Thailand diimbau memprioritaskan perbaikan infrastruktur agar mampu bersaing dengan Singapura dan Malaysia serta membangun pelabuhan kering untuk menstimulasi perdagangan, khususnya terhadap Vietnam, Kamboja, Laos, dan Myanmar.

Sedangkan prioritas yang perlu dilakukan Vietnam adalah memperbarui fundamental infrastruktur pelabuhan, regulasi badan untuk dapat berperan lebih besar, serta investasi infrastruktur jalan dan jaringan rel kereta api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com