Ekonomi AS Membaik, Harga Kopi Naik

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada penutupan perdagangan di bursa  Chicago Board of Trade (CBOT) , Kamis (15/3/2012), harga kopi arabika berjangka naik signifikan. Sentimen positif mengenai kondisi ekonomi AS mendorong kenaikan harga komoditas utama di AS tersebut.

Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Mei naik 1,3 sen (0,7 persen) dan berakhir di posisi 1, 8615 dolar AS per pon.

Di pasar fisik, Vietnam diperkirakan akan mengekspor 202.000 ton atau 3.37 juta bags atau meningkat 40,3 persen dari tahun lalu. Jumlah ini merupakan revisi dari estimasi pemerintah yang hanya memperkirakan sebesar 180.000 ton.

Menurut laporan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, ekspor kopi Indonesia akan naik 14 persen menjadi sekitar 400.000 ton pada tahun 2012. Konsumsi lokal dapat meningkat menjadi 250.000 ton dari 200.000 ton.

Turunnya produksi tahun 2011 disebabkan musim hujan yang aneh dan merusak tanaman. Kopi robusta yang kebanyakan tumbuh di Lampung, Bengkulu, dan Sumatera Selatan, mewakili sekitar 75 persen dari produksi Indonesia. Panen berlangsung April sampai Juli dengan tanaman yang lebih kecil hingga September.

Sementara itu, kopi di Bandar Lampung diperdagangkan pada harga Rp 20.556 per kg. Harga turun Rp 300 per kg dibandingkan perdagangan hari sebelumnya Rp 20.219 per kg.