Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kimia Farma Ingin "Right Issue" dan Akuisisi Bersamaan

Kompas.com - 20/03/2012, 14:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kimia Farma Tbk mengharapkan rencana penerbitan saham baru (rights issue) dan pengambilalihan 100 persen saham milik PT Indofarma Tbk dapat dilakukan secara bersamaan.

Langkah ini ditempuh agar aksi korporasi dapat lebih efisien dan cepat. "Kalau mau gabung dulu tidak masalah. Tetapi kalau mau ’rights issue’ juga tidak apa-apa. Namun, kalau dilakukan bersamaan akan lebih baik," kata Direktur Utama Kimia Farma Syamsul Arifin di kantor pusat Kimia Farma, Jakarta, Selasa (20/3/2012).

Menurut dia, Kimia Farma telah memasukkan dokumen rencana rights issue dan akuisisi saham publik milik Indofarma kepada DPR.Perseroan akan menerbitkan saham baru sekitar 20 persen dengan dana yang diperoleh sekitar Rp700 miliar.

Pengambilalihan saham publik milik Indofarma ini dilakukan menyusul rencana penggabungan ke dua perusahaan farmasi tersebut. Saat ini, pemegang saham publik Indofarma sebanyak 19,32 persen, sedangkan pemerintah menguasai 80,66 persen.  "(Keputusan) Rights issue ini tunggu izin DPR. Begitu juga dengan regrouping," imbuhnya.

Syamsul menambahkan perseroan mengharapkan rights issue dapat dilakukan pada semester I-2012. Hal ini sehubungan dengan kondisi "January Effect" yang akan berdampak pada rencana aksi korporasi tersebut.

Sebelumnya terbit Keputusan Menteri Koordinasi Selaku Ketua Komite Privatisasi Perusahaan Perseroan No. KEP-06/M.EKON/01/2012 tanggal 31 Januari 2012 yang di dalam Lampiran Butir ke-5 menyatakan bahwa PT Kimia Farma Tbk di mana Rights Issue disetujui maksimal 20 persen dengan terlebih dahulu pengalihan saham negara pada Indofarma kepada Kimia Farma.

Sementara itu, Deputi Menteri BUMN bidang Privatisasi dan Perencanaan Strategis Pandu Djajanto menegaskan Kimia Farma melakukan rights issue dahulu. Kemudian dana dari "rights issue" itu dipergunakan untuk mengambil 100 persen saham Indofarma, baik yang dikuasai publik maupun pemerintah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com