Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Barang di Ritel Naik Maksimal 10 Persen

Kompas.com - 20/03/2012, 17:04 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), akan berdampak pada kenaikan harga di tingkat ritel maksimal 10 persen. Kenaikan harga juga dilakukan secara bertahap, agar konsumen tidak memberatkan konsumen. Jika kenaikan lebih dari itu, dipastikan karena ulah para spekulan.

Demikian hasil pertemuan antara Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, dengan sejumlah pelaku bisnis ritel dan asosiasi usaha, di kantor Kementerian Perdagangan, Selasa (20/3/2012).

"Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk mengukur kenaikan harga barang di tingkat ritel akibat kenaikan harga BBM," kata Wakil Menteri Perdagangan.

Menurut dia, komponen BBM hanya menyedot sekitar 2 persen dari komponen harga. Karenanya kenaikan harga BBM sebesar 30 persen seharusnya tidak berdampak banyak bagi kenaikan harga barang.

"Sudah kami hitung bersama, kenaikan maksimal sekitar 10 persen. Kalau praktik di lapangan lebih dari itu, berarti ada ulah spekulan," ujarnya.

Kenaikan harga tertinggi terjadi pada kelompok makanan dan minuman. Untuk beras, kenaikan harga di tingkat ritel berkisar Rp 100-Rp 200 per kilogram, sementara sayuran berkisar 5 persen.

Dalam pertemuan itu para pelaku usaha memastikan stok barang menjelang kenaikan harga BBM masih aman. Stok di tingkat distributor cukup untuk kebutuhan selama 1 bulan-1,5 bulan, selama di tingkat ritel cukup untuk empat hari.

"Para produsen juga berkomitmen jika terjadi lonjakan harga lebih dari 10 persen, maka mereka siap untuk menambah pasokan barang," tambah Bayu.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com