Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijaga BI, Rupiah Menguat

Kompas.com - 21/03/2012, 10:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta, Rabu (21/3/2012) pagi, bergerak menguat sebesar 35 poin menjadi Rp 9.145 dibanding sebelumnya diposisi Rp 9.180 per dollar AS.

Pengamat pasar uang dari Milenium Danatama Sekuritas, Abidin di Jakarta, Rabu, mengatakan penguatan rupiah terhadap dollar AS cenderung dipicu oleh pelaku pasar asing yang masih aktif masuk ke pasar saham. "Pelaku pasar asing masih mencatatkan beli bersih di pasar saham sehingga kondisi itu membuat rupiah menguat terhadap dollar AS," kata dia.

Ia menambahkan, Bank Indonesia (BI) juga masih menjaga nilai rupiah yang saat ini berada dalam tren pelemahan agar tidak menembus level Rp 9.200 per dollar AS. "Kalangan pengamat menilai pertumbuhan ekonomi China akan melambat seiring dengan produksi bajanya yang menurun kondisi itu yang membuat BI masih menjaga rupiah," ujar dia.

Sementara, analis Monex Investindo Futures, Johanes Ginting memperkirakan, penguatan rupiah terhadap dollar AS hanya bertahan dalam jangka pendek. "Produksi baja di China yang cenderung melambat mengisyaratkan pertumbuhannya kurang cepat sehingga akan membuat pelaku pasar uang akan kembali memegang dollar AS," ujar dia.

Meski demikian, kata dia, penguatan dollar AS juga masih terbatas seiring BI yang masih menjaga di pasar sekunder agar rupiah tidak tertekan terlalu dalam. Selain itu, kata Johanes, data ekonomi AS yang lebih rendah dari perkiraan pelaku pasar atau menunjukkan perlambatan dapat menjadi sentimen negatif bagi dollar AS ke depannya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com