Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: 5 Tahun, Pangsa Pasar Syariah Bisa 10 Persen

Kompas.com - 21/03/2012, 13:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) optimis pangsa pasar perbankan syariah terhadap industri perbankan dari segi aset bisa meningkat menjadi 10 persen dalam lima tahun mendatang. Saat ini, perbankan syariah baru memegang 4 persen dari pangsa pasar.

Hal tersebut bisa tercapai lantaran BI melihat tren pertumbuhan perbankan syariah dalam lima tahun terakhir. Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengungkapkan aset perbankan syariah rata-rata tumbuh 40,5 persen selama lima tahun ke terakhir. Pertumbuhan ini mencakup bank syariah, unit usaha syariah, maupun BPR syariah. Angka tersebut dua kali lebih cepat daripada pertumbuhan perbankan konvensional.

“Kalau pertumbuhannya bisa berlanjut seperti sekarang, bukan mustahil dalam lima tahun mendatang pangsa pasar syariah bisa mendekati 10 persen. Kalau ditambah lima tahun lagi bisa 15 persen,” ungkap Halim saat membuka Musyawarah Nasional Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), Rabu (21/3/2012).

Melihat data BI per Januari 2012, untuk aset bank umum syariah saja terjadi peningkatan nilai aset sebesar 47,43 persen menjadi Rp 115,296 triliun dibandingkan Januari 2011 sebesar Rp 78,203 triliun.

Untuk mencapai target pangsa pasar mendekati 10 persen dalam lima tahun mendatang, menurut Halim ada beberapa tantangan yang harus dihadapi industri perbankan syariah. Pertama, peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia. Kedua, peningkatan inovasi produk dan layanan yang kompetitif. Ketiga, keberlangsungan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.

“Menyangkut inovasi produk perlu diskusi dengan regulator dan industri. Lebih dilihat lagi skema yang bisa ditawarkan ke masyarakat. Apakah itu kompetitif dari segi biaya? Sebetulnya ada banyak produk perbankan syariah juga yang masyarakat belum banyak tahu. Misalnya, KPR di syariah yang skemanya berbeda dengan bank konvensional,” jelas Halim

Ia menambahkan, untuk mendorong pangsa pasar semakin besar, BI melihat perlu pula ada insentif. Apalagi industri perbankan syariah masih terbilang baru. Insentif itu bisa dari segi perpajakan maupun aturan penetrasi pasar. Namun, insentif menurut Halim bukan segalanya. Industri perbankan syariah tetap harus mengembangkan dan meningkatkan produk serta layanannya. (Astri Kharina Bangun/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com