Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Selesaikan Negosiasi Gas Tangguh

Kompas.com - 21/03/2012, 14:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) menyelesaikan proses negosiasi pasokan gas sebanyak 1,5 juta ton per tahun dari Kilang Tangguh, Papua yang dioperasikan BP.

Kepala Divisi BBM dan Gas PLN Suryadi Mardjoeki di Jakarta, Rabu (21/3/2012) mengatakan, pihaknya sudah melaporkan hasil negosiasi ke Kementerian ESDM. "Sekarang, masih dalam tahap evaluasi Kementerian ESDM," katanya.

Menurut dia, PLN mengharapkan pasokan gas Tangguh yang direncanakan berasal dari pengalihan ekspor ke Sempra, AS, bisa ditandatangani pada April 2012.

Suryadi menolak menyebutkan harga gas Tangguh sesuai hasil negosiasi, karena masih menunggu persetujuan pemerintah. Hanya saja, formula harga hampir serupa pasokan LNG dari Kilang Bontang ke terminal terapung Jawa Barat. Harga Bontang memakai formula 11 persen harga minyak mentah Indonesia (ICP) di luar biaya transportasi dan regasifikasi.

Suryadi juga mengatakan, pasokan Tangguh tersebut diperuntukkan bagi proyek revitalisasi terminal LNG Arun, Aceh.

Menteri BUMN Dahlan Iskan telah memutuskan, pemindahan proyek terminal terapung Belawan, Medan ke Lampung. Serta, merevitalisasi terminal LNG Arun dan membangun pipa gas ruas Arun-Sumut untuk memasok kebutuhan Sumut. Kedua proyek tersebut sudah diusulkan ke UKP4 agar masuk dalam Inpres Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional 2012.

Saat ini, kebutuhan gas pembangkit PLN yang sudah beroperasi di Medan dan sekitarnya mencapai 140 BBTUD. Sebanyak 80 persen dari 140 BBTUD akan digunakan sebagai beban dasar dan sisanya saat puncak.
     
Namun, sekarang ini, PLN baru memperoleh pasokan sebesar 28 BBTUD dari Salamander, sehingga sisanya masih memakai BBM. PLN juga berencana membangun PLTG khusus untuk beban puncak dengan kapasitas total 400 MW.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com