Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Harus Beda Jauh dengan Gas

Kompas.com - 21/03/2012, 17:31 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Widjajono Partowidagdo, berharap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tetap seperti yang diusulkan pemerintah dalam RUU APBN-Perubahan 2012 yakni Rp 1.500 per liternya.

"Dengan anggaran BBM naik segitu itu, maka masyarakat bisa pindah ke energi lain," ujar Widjajono kepada Kompas.com, di DPR, Jakarta, Rabu (21/3/2012).

Ia menjelaskan, harga BBM bersubsidi sebesar Rp 6.000 per liternya akan mendorong masyarakat beralih ke gas.

Dengan harga BBM sebesar itu, Widjajono berpendapat, selisihnya akan besar dengan energi lainnya seperti bahan bakar gas.

Saat ini harga BBG sendiri memang lebih murah yakni Rp 4.100 per liter, namun tidak terlampau jauh dengan harga premium.

"Karena kalau harga BBM-nya bedanya sedikit ya susah orang untuk pindah," tambah dia. Hal ini sesuai dengan roadmap untuk beralih dari BBM ke gas yang lebih efisien.

Untuk diketahui saja, pemerintah belum memutuskan berapa besar kenaikan harga BBM bersubsidi hingga saat ini. Pembahasan terkait itu masih berlangsung di Badan Anggaran DPR RI.

Keputusan pembahasan diharapkan bisa dihasilkan per akhir Maret ini lantaran pemerintah telah berencana untuk menaikkan harga BBM per 1 April nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com