Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Pasok Listrik 70 MW ke Pabrik Nikel Milik Bosowa

Kompas.com - 22/03/2012, 17:39 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) siap memasok listrik 70 Mega Watt untuk memenuhi kebutuhan energi untuk operasional industri smelter nikel milik PT Bosowa Metal Industri, yang berlokasi di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Hal ini tertuang dalam nota kesepahaman antara PLN dengan PT BMI yang ditandatangani Direktur Utama PLN Nur Pamudji dengan Dirut PT BMI Munafri Arifuddin, disaksikan oleh Presiden Direktur Bosowa Group Erwin Aksa, Kamis (22/3/2012) di Kantor PLN Pusat, Jakarta. 

PT BMI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang peleburan biji nikel. Komitmen PLN ini sejalan dengan tekad pemerintah untuk terus mendorong laju pertumbuhan ekonomi.

Rencananya, BMI akan dilayani sebagai pelanggan premium dengan layanan khusus. Sebagai pelanggan premium, pekerjaan konstruksi penyambungan akan mendapat prioritas, kebutuhan listrik untuk operasional smelter industri nikel ini  akan dijamin mutu keandalan pasokan atau bebas pemadaman.

PLN terlebih dahulu akan melakukan kajian menyeluruh terkait pemakaian listrik terkini pada sistem kelistrikan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, sifat beban smelter yang spesifik dan hal-hal teknis lain. Pihak PLN dan BMI juga akan lebih dulu melakukan pembicaraan business to business untuk menentukan tarif khusus yang nantinya akan dikenakan dalam transaksi jual beli listrik itu.

Pada kesempatan itu, Direktur Perencanaan dan Manajemen Resiko PLN Murtaqi Syamsuddin mengungkapkan, PLN sanggup memenuhi pasokan listrik sebesar 70 MW untuk kebutuhan smelter nikel milik PT BMI yang akan direalisasikan pada tahun 2014 itu.

Menurut perhitungan PLN, pasokan listrik pada sistem kelistrikan Sulawesi Selatan pada 2014 akan memperoleh tambahan pasokan lebih  500 MW. Tambahan pasokan itu dari beberapa pembangkit baru yang akan segera beroperasi, seperti PLTU Barru, PLTU Poso, PLTU Jeneponto dan PLTU Sengkang.

"Prinsipnya,  PLN sanggup dan siap memasok listrik bagi kebutuhan industri smelter nikel terbesar pertama di wilayah Indonesia Timur yang disambung listriknya oleh PLN," ujar Murtaqi.      

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Bosowa Group Erwin Aksa menyatakan, pembangunan smelter industri nikel ini merupakan komitmen dari Bosowa untuk memberikan nilai tambah bagi barang-barang hasil tambang dan ini sejalan dengan kebijakan pemerintah.

"Pengoperasian smelter nikel menyedot listrik yang sangat besar. Kepastian dan kesanggupan dari PLN untuk memenuhi pasokan listrik bagi pengoperasian smelter ini memperkuat kepercayaan kami untuk secepatnya menyelesaikan pembangunan smelter ini," kata Erwin. 

Smelter industri nikel PT BMI dibangun diatas lahan seluas 50 hektar dan diperkirakan akan mampu memproduksi 10.000 ton nikel per tahunnya dan 5.000 ton ferronikel per tahunnya. 

Menurut Murtaqi, komitmen PLN untuk memasok listrik bagi BMI ini juga menunjukkan PLN proaktif untuk mampu menyiapkan listrik dengan kapasitas besar dan kualitas tinggi bagi industri pengolahan dan pemurnian hasil penambangan di dalam negeri. Hal ini sesuai Undang Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com