Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Diminta Tidak Mengisi BBM di Jalur Demonstrasi

Kompas.com - 22/03/2012, 18:27 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Pertamina (Persero) mengimbau masyarakat untuk tidak mengisi bahan bakar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang berada di jalur yang akan dilalui demonstran.

Hal ini seiring dengan kebijakan pengosongan SPBU di titik-titik tersebut karena alasan keselamatan. Rencana pengosongan SPBU di jalur-jalur demonstrasi itu ditempuh perseroan tersebut sebagai upaya mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan yang dapat ditimbulkan dalam aksi-aksi demonstrasi anarkis yang menjadikan SPBU sebagai sasaran aksi.

"Pengosongan BBM di SPBU itu akan diterapkan sesuai kondisi di lapangan," kata Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina Mochamad Harun, Kamis (22/3/2012) di Jakarta.

"Demonstrasi sebaiknya tidak dilakukan anarkis, apalagi menjadikan SPBU dan infrastruktur BBM lain sebagai sasaran," kata dia.

Tindakan itu dapat mencelakakan diri dan masyarakat sekitar, serta mengganggu pelayanan pemenuhan kebutuhan BBM masyarakat.

"Demi menjaga keselamatan, kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengisi bahan bakar di SPBU yang biasa dilalui demonstran karena kami akan melakukan pengosongan," Harun menambahkan.

Perlu ditekankan, lanjut Harun, kebijakan penaikan harga merupakan kewenangan pemerintah. Tugas Pertamina, sebagai badan usaha penyalur dari empat badan usaha yang ditunjuk pemerintah, hanya pada upaya memastikan ketersediaan BBM bagi masyarakat.

"Jadi, tindakan demonstran anarkis terhadap SPBU dan fasilitas lainnya justru sama artinya dengan mengganggu pelayanan terhadap masyarakat," dia kembali menambahkan.

Sebagaimana diberitakan, kemarin, aksi penolakan anarkis terjadi di Makassar terkait rencana kebijakan penaikan harga BBM bersubsidi. Selain merusak mobil tangki BBM Pertamina, demonstran juga menjarah mobil pengangkut elpiji dan SPBU yang membahayakan keselamatan demonstran dan masyarakat.

"Pertamina sangat menyesalkan aksi anarkis seperti yang dilakukan demonstran di Makassar tersebut, dan kami berharap kejadian itu tidak akan terulang kembali," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

    Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

    Spend Smart
    Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

    Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

    Earn Smart
    Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

    Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

    Earn Smart
    BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

    BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

    Whats New
    Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

    Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

    Whats New
    CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

    CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

    Whats New
    Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

    Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

    Earn Smart
    HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

    HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

    Whats New
    Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

    Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

    Whats New
    KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

    KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

    Rilis
    Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    Whats New
    Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

    Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

    Whats New
    Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

    Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

    Whats New
    Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

    Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

    Whats New
    “Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

    “Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com