Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta: Permintaan Organda Terlalu Tinggi

Kompas.com - 23/03/2012, 07:05 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menilai kenaikan tarif yang diminta Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda), yang mencapai 35 persen, terlalu tinggi. Menurut Hatta, kenaikan tarif seharusnya 10-25 persen.

"Menurut saya itu terlalu tinggi. Tadi saya juga mengatakan, 35 persen itu mungkin akan menurunkan minat. Orang bisa beralih ke sepeda motor atau yang lain. Oleh sebab itu, (kenaikan) ditekan ke bawah, tetapi kita menyadari tidak cukup bagi mereka," ujar Hatta, di Jakarta, Kamis (22/3/2012).

Menurut Hatta, kenaikan tarif yang seharusnya adalah sebesar 10-25 persen. Artinya, harga tidak naik terlalu signifikan. Pemerintah akan memberikan kompensasi kepada angkutan umum demi menjaga harga tidak naik terlalu besar sehingga masyarakat tidak berat menghadapi penyesuaian tarif angkutan umum.

"Ada peremajaan, ada juga pembebasan biaya-biaya yang selama ini perpanjangan, apakah STNK, BPKB, kir. Itu dibebaskan, itu kan ada dananya. Organda kehilangan pendapatan diganti oleh pemerintah," tutur Hatta.

Terhadap kompensasi itu, ia menyebutkan, hal yang harus dibicarakan lagi adalah permintaan untuk onderdil, oli, dan sebagainya. Hatta bilang, penyaluran kompensasi jenis itu dulu memang tidak begitu baik. Jadi, kata dia, sekarang harus dicari skema lain yang memungkinkan itu bisa berjalan dengan baik.

"Tadi saya sudah minta ini dibicarakan lagi hari Senin. Mereka bicarakan lagi dengan Kementerian Perhubungan," ucapnya.

Hatta pun menyebutkan, kompensasi yang diberikan pemerintah bukan berarti uang. Maksud pemerintah, kompensasi diberikan agar kenaikan tarif tidak memberatkan masyarakat, tetapi juga bisa membuat Organda tetap hidup dan tumbuh sehat.

"Nah, di sinilah diperlukan intensif. Kalau tidak, dia naik harganya," kata Hatta.

Sebelumnya, Ketua Organda DKI Jakarta Soedirman mengatakan, jika harga bahan bakar minyak bersubsidi jadi dinaikkan, tarif angkutan umum dipastikan akan naik.

"Andaikata harga BBM dinaikkan per 1 April secara jelas sesuai harga, tarif penumpang akan dinaikkan," sebut Soedirman ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (18/3/2012).

Ia mengatakan, kenaikan tarif akan berkisar 30-35 persen jika harga BBM naik sekitar 35 persen atau seperti yang diusulkan pemerintah, yakni menjadi Rp 6.000 per liternya. Persentase kenaikan tarif ini, sebut dia, merupakan kebijakan dari Dewan Pimpinan Pusat Organda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

    Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

    Spend Smart
    Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

    Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

    Earn Smart
    Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

    Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

    Earn Smart
    BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

    BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

    Whats New
    Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

    Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

    Whats New
    CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

    CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

    Whats New
    Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

    Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

    Earn Smart
    HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

    HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

    Whats New
    Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

    Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

    Whats New
    KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

    KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

    Rilis
    Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    Whats New
    Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

    Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

    Whats New
    Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

    Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

    Whats New
    Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

    Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

    Whats New
    “Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

    “Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com