Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih PT Timah Turun

Kompas.com - 30/03/2012, 15:41 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Timah (Persero) membukukan laba bersih tahun 2011 sebesar Rp 896,8 miliar atau Rp 188,3 per saham, lebih rendah 5 persen dibandingkan dengan laba bersih tahun sebelumnya yang sebesar Rp 947,9 miliar. Lebih rendahnya laba bersih perseroan itu disebabkan ketidakstabilan harga logam timah dunia yang terjadi pada semester kedua 2011.

Menurut Sekretaris Korporat PT Timah, Abrun Abubakar, dalam siaran pers  yang diterima Kompas, Jumat (30/3), di Jakarta, ketidakstabilan harga logam timah dunia itu berdampak pada penurunan volume penjualan.

Hal ini merupakan bagian dari gerakan moratorium atau penundaan ekspor timah dari Bangka Belitung ketika harga timah turun sampai 19.000 dollar AS per Mton pada Oktober 2011, di mana harga timah itu lebih rendah daripada biaya produksi.  

Gerakan moratorium itu merupakan protes dari produsen timah Indonesia terhadap pedagang yang menggunakan isu krisis ekonomi di Eropa untuk menurunkan harga timah di pasar global.

Secara fundamental, turunnya harga timah itu dinilai tidak cukup beralasan, lantaran stok logam timah di London Metal Exchange (LME) berada pada posisi di bawah normal (16.000 dollar AS per Mton), sementara produksi timah di Indonesia sedang turun akibat musim hujan dan kondisi cuaca buruk.  

Selama moratorium ekspor logam timah pada bulan Oktober hingga Desember 2011, manajemen mengurangi penjualan spot yang memang kurang menguntungkan pada saat harga timah rendah, sedangkan komitmen dengan pelanggan yang telah mengikat kontrak pembelian masih dilayani seluruhnya dengan baik.  

Harga tertinggi logam timah dunia selama tahun 2011 adalah 33.255 dollar AS per Mton dan terendah adalah 18.610 dollar AS per Mton dengan harga rata-rata 26.021 dollar AS per Mton, naik 27 persen dari harga rata-rata logam timah dunia tahun 2010 yang sebesar 20.447 dollar AS per Mton.  

Produksi logam timah tahun 2011 sebesar 38.132 Mton, atau 6 persen lebih rendah dibandingkan dengan produksi tahun 2010 sebesar 40.412 mton. Penurunan volume produksi logam lebih disebabkan rendahnya penjualan pada semester kedua.  

Total produksi bijih timah tahun 2011 sebesar 37.486 ton Sn, relatif sama dengan produksi bijih timah tahun 2010 sebesar 37.615 ton Sn.

Kontribusi terbesar bijih dari tambang darat yakni 19.136 ton Sn atau naik 11 persen jika dibandingkan tahun 2010 sebesar 17.172 ton Sn. Produksi bijih dari penambangan lepas pantai turun 10 persen menjadi 18.351 ton Sn dari tahun lalu yaitu sebesar 20.444 ton. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com