JAKARTA, KOMPAS.com - Besaran biaya operasi minyak dan gas bumi yang ditagihkan ke negara (cost recovery) sebesar 15,13 miliar dollar AS yang diputuskan dalam pembahasan RAPBN-P 2012 di Badan Anggaran DPR RI mendapat catatan dari tiga fraksi partai. FP Golkar berpendapat, besaran biaya tersebut seharusnya hanya 13,5 miliar dollar AS.
"Mengenai cost recovery sebesar 15,13 miliar dollar AS, beberapa fraksi memberikan catatan. FP Golkar berpendapat bahwa besaran cost recovery sebesar 13,5 miliar dollar AS," sebut Ketua Badan Anggaran DPR, Melchias Markus Mekeng, dalam paparannya di rapat paripurna DPR, Jumat (30/3/2012).
Golkar pun meminta penerimaan minyak dan gas sebesar Rp 278 trilun dengan catatan pemerintah diminta untuk menerapkan prinsip rasio cost recovery dengan gross revenue semakin kecil untuk tahun yang akan datang.
Sementara itu, FP PDI Perjuangan meminta besaran cost covery sebesar 14,1 miliar dollar AS dan penerimaan migas sebesar Rp 274 trilun dengan catatan penurunan cost recovery tersebut tidak mengurangi kegiatan eksplorasi migas.
"Fraksi Partai Gerindra berpendapat, cost recovery sebesar 13,5 miliar dollar AS dan penerimaan migas sebesar Rp 274 triliun dengan catatan pemerintah diminta menyampaikan simulasi dari komponen biaya-biaya cost recovery," tutur Melchias.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.