Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Integrasi Ekonomi Internal ASEAN Harus Tepat Waktu

Kompas.com - 03/04/2012, 09:16 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Negara-negara ASEAN tak lama lagi akan merealisasikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) yakni pada tahun 2015. Terhadap ini, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan berharap proses integrasi ekonomi di internal ASEAN bisa tepat waktu.

"Dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang lebih besar di masa yang akan datang, pertama kita harus memastikan bahwa proses integrasi ekonomi di tingkat internal ASEAN agar tepat waktu dan sesuai dengan target yang telah disepakati menuju 2015," sebut Gita dalam pertemuan AEC Council, Senin (2/4/2012), di Kamboja.

Demi integrasi yang tepat waktu, Gita menghimbau para menteri AEC agar ASEAN melakukan perubahan mindset dari "keinginan nasional menjadi aksi regional" menjadi "keinginan regional menjadi aksi nasional."

Perubahan tersebut adalah upaya community building. Lebih lanjut, ASEAN pun perlu mengandalkan sektor swasta dalam melakukan integrasi ekonomi. Sektor swasta harus menjadi driver dari proses penyatuan ekonomi khususnya melalui dialog yang dilakukan secara reguler antara para pemerintah negara anggota ASEAN dengan dunia usaha.

Gita pun menekankan, perlunya negara-negara ASEAN bersikap lebih sensitif terhadap tekanan yang dihadapi para pelaku bisnis di ASEAN. Pasalnya, banyak negara kini mengincar ASEAN sebagai pasar produk mereka seiring dengan penurunan permintaan di Amerika Serikat dan Eropa. Tapi di sisi lain, ASEAN akan tetap berusaha berkembang ke luar regional dalam menghadapi kondisi ekonomi dunia saat ini. "Diperlukan semacam policy-mix yang tepat bagi ASEAN untuk dapat menjawab dua tantangan tersebut secara bersamaan," tambah Gita.

"ASEAN harus memegang komitmen sentralitas (ASEAN Centrality) dalam menghadapi tantangan membangun integrasi ASEAN di tengah situasi perekonomian global," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com