Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chappy: Bicara "Open Sky", Semua Intip Indonesia

Kompas.com - 03/04/2012, 19:22 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat penerbangan, Chappy Hakim, berpendapat bahwa Indonesia adalah pasar yang paling besar di antara kawasan regional ASEAN. Oleh sebab itu, semua negara ASEAN akan melirik Indonesia pada pembukaan wilayah udara antar-anggota negara ASEAN (ASEAN Open Sky) yang direncanakan berlangsung mulai tahun 2015.

Namun, Chappy mengingatkan, penerbangan nasional masih perlu berbenah demi mengoptimalkan sektor yang menjanjikan ini. "Di kawasan ini jelas Indonesia yang paling besar. Jadi kalau kita bicara tentang Open Sky, semua pada mengintip Indonesia. Kenapa? karena pasarnya menjanjikan dalam bisnis airlines di kawasan ini, dan mungkin nanti di dunia," kata Chappy di sela-sela Airlines Day 2012 di Jakarta, Selasa (3/4/2012).

Mantan KSAU ini mengutip keterangan Ketua INACA (Indonesia National Air Carrier Association) Emirsyah Satar bahwa pertumbuhan penumpang pesawat terbang di Indonesia akan menjadi yang tertinggi di dunia dalam dua atau tiga tahun ke depan. Menurut INACA, pertumbuhan penumpang per tahun bisa 11-12 persen. Sementara itu, Kementerian Perhubungan menaksir pertumbuhan penumpang bisa sampai 15 persen per tahun.

Akan tetapi, lanjut Chappy, pasar Indonesia yang besar tidak didukung oleh kondisi infrastruktur dan sumber daya manusia yang baik. Terhadap hal itu, ia menilai pemerintah belum memberikan perhatian yang penuh. "Airport kita sekarang amburadul enggak keruan kan. Hal-hal yang sangat basic yang seharusnya memperoleh perhatian terlebih dahulu. (Setelah itu) baru bisa mengelola hal yang lain-lain, yakni pertumbuhan penumpang yang tinggi itu," ungkap Chappy.

Masalah lainnya yakni kontrol bandara tidak berkembang hingga minimnya suplai pilot. Belum lagi masalah disiplin di sektor penerbangan yang masih rendah. Banyaknya pesawat dengan berbagai jenis pun ternyata merupakan masalah. "Itu menimbulkan masalah pada maintanance-nya, suku cadangnya, dan segala macam. Otoritas penerbangan Indonesia harusnya mengatur itu," kata Chappy.

"Negara kepulauan itu, tulang punggung angkutannya adalah angkutan udara dan itu enggak bisa ditawar-tawar. Tinggal dikelola itu atau enggak," pungkas Chappy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com