JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, defisit APBN P 2012 diperkirakan mencapai Rp 109 triliun atau 2,23 persen. Hal ini terkait penolakan Parlemen terhadap rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Hatta mengatakan, pemerintah tak akan menambah jumlah pinjaman atau utang luar negeri untuk menutupi kekurangan anggaran. "Kita tak akan menambah utang baru," kata Hatta kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (4/4/2012).
Hatta mengatakan telah mengetahui prediksi Bank Dunia yang memperkirakan bahwa defisit anggaran pemerintah Indonesia berada pada angka 3,1 persen.
Secara terpisah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, pemerintah akan menjaga APBN tetap sehat. Presiden meminta agar kementerian, lembaga negara, pemerintah daerah, untuk berhemat guna menutup defisit.
"Menambah utang bukan pilihan kita karena akan menyusahkan pemerintahan-pemerintahan yang akan datang dan generasi berikutnya," kata Presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.