Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Pekan, Rupiah Melemah

Kompas.com - 09/04/2012, 10:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Mata uang rupiah terhadap dollar AS pada Senin (9/4/2012) pagi melemah lima poin setelah adanya kekhawatiran pelaku pasar terhadap obligasi Spanyol, yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta pada Senin pagi melemah sebesar lima poin menjadi Rp 9.170 dibanding sebelumnya di posisi Rp 9.165 per dollar AS.

"Nilai tukar berisiko termasuk rupiah mencatat kinerja negatif, dipicu oleh kenaikan yield obligasi Spanyol yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda," kata analis pasar uang Monex Investindo Futures, Johanes Ginting, di Jakarta, Senin.

Ia mengemukakan, obligasi Spanyol tampak masih tertekan untuk tiga sesi beruntun, menyusul hasil lelang mengecewakan di awal pekan yang memicu kecemasan terhadap kemampuan pemerintah dalam mengatasi masalah fiskal yang tengah membelit.

Ia menambahkan, menjelang rilis beberapa data pekan depan, yang diperkirakan memperlihatkan penurunan pada ekspor Jerman dan melambatnya produktivitas sektor industri Perancis, hal itu akan menambah bukti bahwa krisis fiskal telah menghambat pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. "Outlook Eropa masih negatif, dan berpotensi melanjutkan penurunan hingga di bawah 1,30 dollar AS seiring tidak ada hal yang berpotensi meredam kekhawatiran terhadap Spanyol," kata dia.

Analis Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, menambahkan bahwa merespons perbaikan di pasar ketenagakerjaan di AS mendorong nilai tukar dollar AS menguat terhadap mata uang berisiko. "Perbaikan di pasar ketenagakerjaan AS berlanjut. Angka pengangguran untuk bulan Maret tercatat turun menjadi 8,2 persen dari sebelumnya 8,3 persen pada Februari," kata dia.

Ia mengatakan, nilai tukar rupiah juga mendapat sentimen negatif dari Bank Dunia yang merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari awal tahun sebesar 6,2 persen menjadi 6,1 persen untuk tahun 2012 akibat perlambatan ekonomi dunia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com