Laba Lippo Cikarang Naik 295 Persen Pada 2011

BEKASI, KOMPAS.com — Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Lippo Cikarang Tbk mengumumkan peningkatan laba bersih dari Rp 65 miliar pada 2010 menjadi Rp 258 miliar pada 2011. Peningkatan laba itu setara 295 persen atau hampir tiga kali lipat.

Demikian siaran pers Lippo Cikarang yang diterima Kompas pada Senin (9/4/2012). Siaran pers menyatakan, rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) juga mengumumkan pendapatan usaha perusahaan meningkat dari Rp 405 miliar pada 2010 menjadi Rp 902 miliar pada 2011 (123 persen).

Kenaikan laba anak perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk itu ditopang kenaikan penjualan dan pendapatan seluruh divisi bisnis. Pendapatan divisi industri mencapai Rp 618 miliar, divisi residensial mencapai Rp 375 miliar, dan divisi komersial mencapai Rp 46 miliar.

Meow Chong Loh, Presiden Direktur Lippo Cikarang, mengatakan, kenaikan itu merupakan prestasi menonjol yang terbantu kondisi pasar yang semakin mapan. Penanaman modal asing masih mengalir langsung dengan deras ditambah kepercayaan konsumen dan peningkatan permintaan lahan industri.

Selain itu, kondisi perekonomian nasional membaik. Dengan demikian, divisi bisnis Lippo Cikarang mampu mencatat kenaikan pendapatan yang signifikan. Loh mengatakan, pembangunan Lippo Cikarang mendatang diproyeksikan untuk pertumbuhan kota yang berkesinambungan. Perusahaan akan menciptakan kawasan perkotaan terlengkap untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan gaya hidup masyarakat.

Hal itu akan diwujudkan melalui pengembangan lifestyle mall 'Lippo Cikarang Citywalk', pembangunan tiga hotel, satu pusat kesehatan, dan restoran baru berkonsep alam terbuka di tepi danau atau Food Festival.

Selain itu, Lippo Cikarang akan meluncurkan produk industri dengan fokus pengembangan Delta Commercial Park. Kawasan itu akan didirikan bangunan-bangunan berfungsi 3 in 1 atau berkonsep penggabungan kantor, rumah toko, dan gudang.

Lippo Cikarang juga akan meluncurkan kondominium di pusat kota mandiri ini dan beberapa klaster perumahan baru. RUPST juga menyetujui susunan dewan komisaris dan direksi perseroan.

Dewan komisaris terdiri atas Presiden Komisaris Ketut Budi Wijaya, Wakil Presiden Komisaris Ivan Setiawan Budiono, Komisaris Independen Ganesh Chander Grover, Sugiono Djauhari, dan Indra Simarta, serta Komisaris E Yudhistira Susiloputro. Dewan perseroan terdiri atas Presiden Direktur Meow Chong Loh, Wakil Presiden Direktur dan Direktur Tidak Terafiliasi Ju Kian Salim, Direktur Wahjudi N Hadinata, Ninik Prajitno, dan David Iman Santosa.