Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Iskan Usul Kebun Teh Diganti Karet

Kompas.com - 15/04/2012, 16:32 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menyatakan, Perkebunan Teh PTPN VIII di Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, perlu dilakukan penggantian dengan benih baru atau diganti dengan tanaman produktif.

"Setelah dilintasi jalan tol, iklim di sana tidak sejuk lagi, sudah ada polusi sehingga hasil tehnya juga kurang bagus. Ada dua opsi diganti dengan bibit teh baru atau diganti dengan tanaman produktif lainnya, salah satunya karet," kata Dahlan Iskan, di sela-sela menjadi motivator bagi nasabah PT Permodalan Nasional Madani di Bandung, Minggu (15/4/2012).

Menurut Dahlan, hasil teh dari perkebunan teh yang terbelah oleh Jalan Tol Purbaleuyi tersebut saat ini kurang menguntungkan, bahkan memberikan potensi kerugian bagi PTPN VIII.

Salah satu penyebabnya adalah perubahan iklim seusai dibuka jalan tol. Suhunya berubah, begitu pula dengan polusi yang membuat teh di kawasan itu menjadi kurang produktif.

"Bila ganti bibit, perlu dicarikan bibit yang tahan dan unggul untuk kondisi seperti di sana. Akan tetapi, itu sangat sulit, diganti tanaman produktif lainnya sangat memungkinkan," katanya.

Selain itu, peralihan menjadi fasilitas umum yang memberikan manfaat lebih menguntungkan lagi bisa dilakukan, seperti dijadikan kawasan wisata dengan berbagai fasilitas.

"Bisa juga kawasan diubah menjadi lokasi wisata, contohnya. Perlu ada penanganan kawasan itu agar lebih produktif dan cocok dengan karakter lokasi," katanya.

Dahlan menyebutkan, penanganan harus dilakukan segera agar memberikan jalan keluar, termasuk juga menghindari kerugian yang lebih besar lagi bagi perkebunan itu.

"Kehadiran jalan tol memberikan dampak, salah satunya bagi perkebunan. Namun, hal itu perlu dilakukan penyesuaian dengan kondisi itu," kata Dahlan Iskan.

Sebelumnya berkembang wacana kawasan itu akan digunakan pembangunan Kota Baru Walini yang disebut-sebut menjadi pencetakan kota berwawasan ramah lingkungan di kawasan Bandung Raya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com