Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbankan Nasional Harus Dukung Petani

Kompas.com - 23/04/2012, 11:19 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IV DPR RI, Siswono Yudo Husodo, menilai masalah di bidang pangan sekarang ini tidak berbeda dengan dengan masalah yang sudah muncul pada tahun 1950-an. Salah satunya adalah pasokan pangan yang kurang.

"Masalah yang dihadapi sekarang tidak berbeda dengan tahun 1950-an yakni pasokan yang kurang dan daya beli masyarakat yang kurang," ujar Siswono dalam acara peluncuran buku PANGAN RAKYAT: Soal Hidup atau Mati 60 tahun kemudian, di Jakarta, Senin (23/4/2012).

Siswono menuturkan, masalah ketersediaan pangan yang tidak cukup bila dirunut disebabkan oleh daya beli masyarakat yang rendah. Solusinya, kata dia, peningkatan kesejahteraan masyarakat akan mempercepat penyediaan kebutuhan pangan yang lebih baik.

Lalu, lanjut dia, kondisi lain yang perlu diperhatikan lebih adalah bagaimana kesejahteraan petani di Indonesia. Di Jepang, kata dia, tidak ada petani yang mengelola lahan pertanian kurang dari 1 hektar. Bahkan pengelolaannya pun sudah dengan teknologi tinggi. Sementara itu, seorang peternak sapi mengelola sebanyak 200 ekor di Australia. "Kita membiarkan peternak kita bekerja dengan satu dua ekor sapi, atau kambing 5-10 ekor," tambahnya.

Kondisi skala usaha yang kecil ini, menurut Siswono, bisa diatasi dengan mendorong perbankan membantu petani. Sekarang ini, bank masih lebih suka untuk membiayai usaha yang sudah mapan dan aman. "Perbankan Indonesia harus berdiri di depan untuk meningkatkan skala usaha peternak dan petani," sebutnya.

Langkah lainnya, sambung mantan Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan Kabinet Pembangunan VI ini, adalah dengan melakukan reformasi agraria. "Meningkatkan skala usaha dengan reformasi agraria ataupun dengan kebijakan untuk mendorong bank membantu meningkatkan skala usaha," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com