Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin: Indonesia Antusias Delegasi Bisnis Italia Datang

Kompas.com - 24/04/2012, 13:39 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kerjasama Ekonomi Internasional Emirsyah Satar, memandang positif kedatangan 31 orang delegasi bisnis asal Italia ke Indonesia. Emirsyah yakin perdagangan Indonesia-Italia bisa meningkat. "Kami antusias menerima kunjungan mereka kali ini karena Indonesia bisa meningkatkan perdagangan dan menarik minat investasi Italia," sebut Emirsyah, dalam menerima kunjungan delegasi bisnis Italia, di Jakarta, Selasa (24/4/2012).

Ia mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia dalam keadaan yang baik belakangan ini. Indonesia telah mendapatkan peringkat layak investasi dari Fitch dan Moody's. "Ekonomi kita tumbuh pada 6,5 persen tahun lalu dan diharapkan bisa tumbuh antara 6,3-6,7 persen tahun ini, serta inflasi di dalam negeri juga telah terkendali," tambah dia.

Dengan kondisi yang demikian, Emirsyah percaya para pelaku usaha nasional akan mengembangkan perdagangannya dengan negeri pizza itu. Perdagangan kedua negara telah berkembang belakangan ini. Total perdagangan kedua negara mencapai hampir 5 miliar dollar AS tahun 2011. Naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Indonesia banyak mengekspor batu bara, produk kimia, dan minyak sawit ke Italia. Sementara, Italia banyak mengekspor mesin-mesin termasuk peralatan rumah, besi, tabung baja dan pipa, mobil, serta suku cadang mobil dan aksesoris. "Para pelaku usaha di Indonesia akan terus mengembangkan perdagangan eksternalnya dengan negara-negara mitra di dunia. Perdagangan antara Indonesia dan Italia telah berkembang pada tingkat yang baik dan perlu ditingkatkan termasuk nilai investasinya," sambungnya.

Dalam pertemuan bisnis hari ini, Astra Otoparts akan menandatangani nota kesepahaman dengan Pirelli Tires. "Kadin berharap kesepakatan ini akan menjadi salah satu tonggak penting dalam kerja sama bisnis antara kedua negara, serta dapat menumbuhkan peluang-peluang baru di tahun-tahun mendatang," pungkas Emirsyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com