Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ladang Minyak Indonesia Menua

Kompas.com - 25/04/2012, 14:24 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Director Energy& Power Systems Frost&Sullivan, Subbu Bettadapura, menyatakan, Indonesia mempunyai masalah dalam sektor energinya yakni kian banyaknya ladang minyak yang menua. Demi menutupi kekurangan itu, satu-satunya solusi adalah menemukan lebih banyak cadangan gas.

"Indonesia memiliki 3,18 triliun meter kubik cadangan gas dan merupakan salah satu negara yang berada di peringkat atas dalam hal cadangan gas," sebut Subbu, di Jakarta, Rabu (25/4/2012).

Kondisi sekarang ini, selain banyaknya ladang minyak yang menua, Indonesia juga dihadapkan pada menipisnya cadangan minyak. Sebagai solusi, cadangan gas harus banyak ditemukan. Ini bisa dilakukan dengan peningkatan investasi ke sektor hulu. Ada sejumlah proyek utama sektor hulu yang diharapkan bisa mulai berproduksi dalam beberapa tahun ke depan.

Lapangan gas Jangkrik diharapkan bisa berproduksi pada tahun 2015. Lalu, ada lapangan gas Gehem, Gendalo yang dikembangkan oleh Chevron dan diproyeksikan bisa mulai produksi pada 2016. Proyek gas lainnya yakni pengembangan lapangan gas Abadi yang bisa mulai menghasilkan pada 2018. "Masih banyak blok-blok lepas pantai dengan cadangan gas potensial yang belum dieksplorasi," tambah Subbu.

Menurut dia, Indonesia punya masa depan yang menjanjikan dalam hal penemuan minyak dan gas laut dalam untuk kawasan Asia Tenggara. Indonesia pun berpotensi memenuhi permintaan gas alam baik dari dalam dan luar negeri yang kian bertambah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com