Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Emas Newmont di Batu Hijau Anjlok 76 Persen

Kompas.com - 30/04/2012, 11:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada tiga bulan pertama 2012, produksi emas dan tembaga Newmont Mining Corporation dari tambang Batu Hijau di Nusa Tenggara Barat, merosot cukup tajam dibandingkan setahun lalu. Penurunan produksi itu lantaran perusahaan mengerjakan proyek pengupasan tanah sehingga hanya mengolah cadangan bahan baku yang sudah ada.

Dalam situs resmi perusahaan, disebutkan bahwa produksi emas dari lokasi pertambangan Batu Hijau pada kuartal pertama tahun ini hanya sebesar 11.000 ons. Artinya, produksi merosot 76 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Demikian juga produksi tembaga yang cuma sebesar 21 juta pon atau menyusut 49 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Newmont mengakui sudah memperkirakan penurunan produksi ini. Sebab, tahun ini Newmont Nusa Tenggara (NNT) masih melanjutkan proses penambangan di Batu Hijau pada fase enam. Pada fase ini, produksi belum bisa optimal karena masih membuka lapisan dengan kandungan mineral yang rendah.

"Kami sedang melakukan pekerjaan fase 6, yaitu pengupasan tanah permukaan dan hanya mengolah stockpile," ujar Rubi W. Purnomo, Juru Bicara PT Newmont Nusa Tenggara, anak perusahaan Newmont Mining Corporation di Indonesia, saat dihubungi KONTAN, Minggu (29/4/2012).

Proses pengupasan tanah permukaan ini akan berlangsung hingga tahun depan. Karena itu, target produksi Batu Hijau tahun ini hanya sekitar 45.000 ons sampai 55.000 ons untuk emas dan 80 juta pon - 90 juta pon untuk tembaga. Target tersebut jauh di bawah realisasi produksi emas 2011 yang mencapai 154.000 ons dan tembaga sebanyak 137 juta pon. "Karena tahun ini hanya mengelola stokpile," ujar Rubi. Terlebih cadangan stok bijih itu juga berkualitas lebih rendah.

Karena produksi yang rendah itu pula, ongkos produksi atau cost applicable to sales (CAS) melonjak di tambang batu hijau. Untuk emas, CAS di Batu Hijau membengkak 184 persen menjadi 913 dollar as per ons emas, dan untuk tembaga naik 108 persen menjadi 2 dollar AS per pon tembaga.

Pendapatan masih naik

Secara global, produksi emas dan tembaga Newmont Mining Corporation juga tercatat mengalami penurunan. Untuk emas, induk NNT ini hanya memproduksi totalnya 1,3 juta ons pada kuartal pertama 2012. Produksi itu turun 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan, produksi tembaga dilaporkan sebanyak 35 juta pon, berkurang 35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Meski mengalami penurunan pada angka produksi, tetapi total pendapatan perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut justru bisa naik 9 persen dibandingkan setahun lalu. Total pendapatan Newmont pada kuartal pertama tahun 2012 ini dari semua anak usahanya di seluruh dunia senilai 2,7 miliar dollar AS.

Peningkatan pendapatan ini lantaran realisasi rata-rata harga emas menanjak 22 persen dari tahun lalu menjadi 1,684 dollar AS. Sedangkan harga tembaga tidak berubah di harga 4,01 dollar AS per pon.

Newmont optimis permintaan emas akan tetap tinggi dengan ketidakstabilan global dan defisit perdagangan Amerika Serikat. "Newmont akan mendapat keuntungan dari sini," ujar rilis perusahaan yang terbit Sabtu (26/4/2012) lalu.

Tapi, perusahaan juga mengakui bahwa ongkos penambangan langsung bakal meningkat. Penyebabnya antara lain karena penurunan kadar bijih, bertambahnya royalti, pemeliharaan perlengkapan, hingga ongkos tenaga kerja dan bahan bakar. (Petrus Dabu, Rik/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com