Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

19 Kontainer Besi Bekas Diperiksa Lagi

Kompas.com - 30/04/2012, 11:35 WIB
Gesit Ariyanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 19 kontainer berisi besi bekas impor dari sejumlah negara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (30/4/2012) siang, diperiksa untuk diketahui kandungan limbah bahan beracun dan berbahayanya. Ke-19 kontainer ini bagian terakhir dari 220 kontainer yang diduga terkontaminasi limbah B3.

"Ini penuntasan pemeriksaan dari 220 kontainer. Minggu depan, kami akan meminta penetapan penyitaan dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat," kata Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kantor Bea dan Cukai Tanjung Priok Agus Yulianto, Senin siang. Ke-220 kontainer ini merupakan gelombang kedua pemeriksaan setelah sebelumnya 113 kontainer impor berisi besi bekas impor dari Inggris dan Belanda diperiksa.

Dari 113 kontainer gelombang pertama itu, 89 kontainer di antaranya sudah direekspor ke Inggris. Sisanya menunggu surat notifikasi untuk direekspor ke negara asal, Belanda.

Sesuai prosedur, pemeriksaan dilakukan untuk mengambil sampel untuk dianalisis di laboratorium Kementerian Lingkungan Hidup. Kontainer yang dinilai bersih (tidak terkontaminasi limbah B3) akan dikeluarkan dari pelabuhan untuk diolah di pabrik pengolahan logam. Sementara kontainer yang terbukti terkontaminasi limbah B3 akan direekspor ke negara asal. Kasusnya dibawa ke persidangan.

Ke-220 kontainer impor ini bagian dari 7.000-an kontainer berisi limbah besi bekas dari sejumlah negara. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com