Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toshiba Hentikan Produksi Televisi di Jepang

Kompas.com - 17/05/2012, 14:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Toshiba Corp akan menghentikan produksi televisi di Jepang. Keputusan ini menyusul jatuhnya nilai yen yang mengikis pendapatan unit Toshiba dari televisi.

Keputusan ini membuat saham Toshiba naik 5,6 persen, atau naik tertinggi sejak 7 Oktober. Saham Toshiba ditutup pada 322 yen di Tokyo Stock Exchange.

Toshiba menutup pabrik televisi mereka yang beroperasi di Saitama, utara kota Tokyo. Keputusan penghentian produksi disampaikan oleh Atsushi Ido, juru bicara perusahaan melalui telepon hari ini.

Namun, kapan waktu penghentian operasi, Toshiba menolak mengumumkannya. Perusahaan berbasis di Tokyo ini akan kosentrasi untuk memproduksi televisi di China dan Indonesia.

Produsen elektronik asal Jepang seperti Sony Corp, Panasonic Corp dan Toshiba mengalami penurunan penjualan televisi yang membuat pendapatan perusahaan tergerus.

Bisnis televisi Toshiba mungkin tidak bisa mencatat laba tahun fiskal ini setelah merugi 50 miliar yen (623 juta dollar AS) tahun sebelumnya, jelas perusahaan pada 8 Mei lalu. "Ini langkah positif," kata Mitsushige Akino, yang mengawasi 600 juta dollar AS pada Ichiyoshi Investment Management Co di Tokyo.

Perusahaan menyatakan, Toshiba akan mengurangi jumlah model televisinya sebesar 60 persen sampai dari 2011 sampai dengan 2013 dari 2011.

Selain itu, produsen televisi merek REGZA juga akan mengalihkan produksinya. Demikian yang disampaikan Presiden Toshiba, Norio Sasaki dalam sebuah presentasi di Tokyo. ”Penurunan permintaan televisi lebih dari yang kami harapkan," kata Sasaki. (Asnil Bambani Amri/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com